PENJELASAN KEHIDUPAN SINGLE DAN PRA NIKAH BESERTA PENYEBAB DAN SOLUSINYA ( I KOR 7:1, 26-35)

SINGLE & PRA NIKAH
  
Kehidupan single adalah kehidupan yang dapat berakibat positif maupun negatif. Ada orang yang hidup berbahagia dan menjadi berkat besar karena hidup single. Tetapi, ada pula yang hidup tertekan dan jauh dari Tuhan karena hal tersebut. Apa penyebabnya? Penyebabnya bukan terletak pada kehidupan single itu sendiri, tetapi bagaimana seseorang memandang dan menjalani kehidupan single tersebut.

Apakah prinsip kerajaan Allah tentang kehidupan single dan pra nikah?

1. KEHIDUPAN SINGLE (I Korintus 7:1,7,26-35)

A. PENYEBAB SINGLE 

 Karena perceraian sesudah suami-istri dan lahir baru ( 1 Kor 7 : 10 – 11 ) 

RENCAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN SINGLE TERSEBUT : 

 Tidak boleh menikah lagi,agar supaya ada kemungkinan bagi kembalinya pasangan. Jika pasangan tidak kembali, tetaplah single,menjadi covenant keeper (pemegang perjanjian )

B. PENYEBAB SINGLE 

 Karena kelahiran, dikebiri ( Mat 19: 12a)

RENCAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN SINGLE TERSEBUT : 

 Tidak mungkin kawin. Ada misteri yang secara akal tidak dimengerti, tapi Tuhan adalah Allah yang berdaulat (Matius 19:11)

C. PENYEBAB SINGLE 

 Karena pilihan sendiri untuk tujuan kerajaan Allah ( Mat 19 : 12b ) 

RENCAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN SINGLE TERSEBUT : 

 Lebih bebas (tidak terikat) dalam melakukan Untuk tujuan kerajaan pelayanan tertentu (bepergian jauh dan sering).

D. PENYEBAB SINGLE 

 Karena perceraian sebelum suami-istri atau salah satu lahir baru ((1 Korintus 7:13-15) 

RENCAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN SINGLE TERSEBUT : 

 Jangan menikah lagi supaya ada kemungkinan bagisebelum suami-istri kembalinya pasangan. Kecuali tidak ada kemungkinan bagi pasangan untuk kembali lagi (misalnya pasangan sudah menikah lagi)


E. PENYEBAB SINGLE 

 Sebab perceraian karena kematian 

RENCAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN SINGLE TERSEBUT : 

 Boleh menikah lagi asal dengan orang percaya (I korintus 7:39). Kecuali karena kehendak Tuhan memilih untuk single.

F. PENYEBAB SINGLE

 Karena belum dewasa/ belum mendapat pasangan 

RENCAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN SINGLE TERSEBUT

 Masa pergaulan dan masa proses belajar untuk mempersiapkan pernikahan dengan baik.

Kalau ingin berbahagia, kita harus mengetahui kehendak (rencana) Tuhan dalam kehidupan single tersebut

2. persiapan pernikahan (pra nikah)

PERSEKUTUAN:
Pernikahan yang sehat dimulai dari persiapan pernikahan yang sehat. Sebelum menuju pernikahan, hendaklah kita memulai pergaulan dengan sehat, tanpa motivasi yang salah dan hawa nafsu untuk mencari keuntungan sendiri (1 Timotius 5:2;II Timotius 2:22)

PERSAHABATAN :
Dari pergaulan yang luas, akhirnya Allah memberikan kepada kita sahabat-sahabat yang dekat. Biasanya 90% orang menikah dengan sahabatnya.

PENJAJAKAN:
Apabila dalam persahabatan kita menemukan pasangan hidup (orang percaya), maka kita perlu berdoa dan berkonsultasi dengan orang tua dan pembimbing rohani, agar mendapat konfirmasi atas kehendak Tuhan. 

 Jangan membuat komitmen yang terlalu jauh kecuali untuk penjajakan.

PERTUNANGAN:
Apabila kita sudah mengetahui kehendak Tuhan dalam masa penjajakan, maka kita perlu bertunangan dengan cara yang sehat dan di dalam pengayoman komunitas orang-orang percaya (II Timotius 2:22) dan buka dengan pacaran yang duniawi.kita harus menjaga kekudusan pra nikah kita. Jagalah keperawanan dan keperjakaan kita sampai pada hari pernikahan.

NB:

Apabila kita mempunyai calon suami / istri yang bukan orang percaya, kita harus berdoa agar mereka menjadi orang percaya terlebih dahulu, kemudian baru menikah.

Kehidupan single yang dijalankan sesuai dengan kehendak Tuhan, sama nilainya dengan kehidupan pernikahan yang ilahi.

DISKUSI KELOMPOK:

1.Apakah orang yang menikah lebih berkenan kepada Allah dari pada orang yang single? Apakah pandangan Allah tentang kehidupan single? (I Korintus 7:1,7;26-35)
2. Temukan termasuk jenis single yang manakah anda dari keenam jenis single di atas! Diskusikan apakah kehendak Allah terhadap hidup anda sesusai dengan alkitab? (baca tabel).
3. Hal-hal apakah yang perlu diperhatikan didalam mempersiapkan pernikahan (pra nikah)? Diskusikan !
NB: Mintalah bimbingan gembala jemaat (gembala pernikahan) bila anda menghadapi kasus-kasus khusus di dalam pra nikah dan pernikahan ulang.

PRAKTEK:

Ambillah keputusan untuk mentaati kehendak Allah dalam kehidupan single dan para nikah anda.

AYAT HAFALAN:

Matius 19:12
“Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena mengerti hendaklah ia mengerti.”

RENUNGAN PRIBADI SETIAP HARI

Hari 1: II Korintus 6:14-7:1

1. Apakah nasihat Tuhan bagi orangp-orang percaya di dalam hal persekutuan (termasuk pernikahan) dengan orang-orang yang tidak percaya? (II Korintus 6:14-15). Mengapa hal tersebut harus diperhatikan? (II Korintus 6:16)
2. Jadi, hal apakah yang harus kita lakukan bila kita memiliki persekutuan yang erat (contoh mempunyai pasangan orang tidak percaya)? (II Korintus 6:17-18)
3. Hal apakah yang harus kita lakukan kalau kita ingin menerima janji-janji seperti yang tertulis di atas? (II Korintus 7:1)

NB:
Alkitab melarang persekutuan yang erat dengan orang-orang yang tidak percaya, yang hidup di dalam penyembahan berhala. Salah satu penerapannya adalahb dalam pernikahan. Apabila kita mempunyai pasangan (calon suami-istri), maka kita harus menunggu sampai pasangan kita menjadi orang percaya barulah menikah. Jika tidak kita harus tegas.
Terang dan gelap tidak dapat berjodoh. (II korintus 6 : 14 - 15)

Hari 2: II Timotius 2 : 19 -22.

1. Siapakah yang dikenal oleh Allah? Hal apakah yang harus dilakukan oleh seseorang yang menyambut nama Tuhan ? (ayat 19)
2. Seperti apakah yang diumpamakan orang-orang yang akan dipakai untuk maksud yang kurang mulia dan untuk maksud yang mulia ? ( Ayat 20 : 21)
3. Jadi, hal apakah yang harus kita lakukan agar dipakai untuk maksud yang mulia ( ayat 22)

NB :
Kekudusan adalah syarat untuk kita dapat dipakai untuk maksud yang mulia. Sebab itu, orang muda harus / menjauhi segala bentuk nafsu orang muda.
Hidup yang bersih dipakai untuk maksud yang mulia, tetapi hidup yang kotor untuk maksud yang kurang mulia. (II Timotius 2 : 20 – 21)

Hari 3 : I Korintus 7 : 10 – 16

1. Apakah nasihat Kristus buat orang-orang percaya yang telah menikah ?
(kedua suami – istri telah lahir baru) (ayat 10)
2. Namun, bila oleh sebab sesuatu terjadi sehingga terjadi perceraian, hal apakah yang harus dilakukan oleh pasangan tersebut ? (ayat 11)

NB : 
Bagi pasangan yang kedua – duanya telah lahir baru, walaupun belum pernah menikah di gereja adalah otomatis telah menjadi hubungan covenant (perjanjian). Apabila terjadib perceraian, maka mereka tidak boleh menikah lagi. Mereka hanya mempunyai 2 pilihan yakni tetap single atau kembali lagi bersatu. Mereka harus menjadi covenant keeper (pemengangan perjanjian). Mengapa ? sebab hubungan pernikahan adalah gambaran dari hubungan Kristus dan jemaat yang begitu setia. Kristus mengasihi gerejaNya (istriNya) tanpa syarat. Ia setia sampai mati walaupun manusia tidak setia ( II Timotius 2 : 13 ). 

Menjadi pemegang perjanjian (covenant keeper) akan sangat menghormati dan menyenangkan Allah. Pemegang perjanjian akan menjadi inspirasi untuk menghambat perceraian.

Hari 4 : I Korintus 7 : 12 -16

1. Apakah nasihat Kristus buat orang-orang percaya yang mempunyai pasangan (suami – istri) yang belum percaya ? (ayat 12 -13). Mengapa ? (ayat 14)
2. Apakah yang harus dilakukan, bila pasangan yang tidak percaya mau menceraikan yang tidak percaya ? (ayat 15)
3. Apakah rencana Tuhan buat orang yang pasangannya belum percaya ? (ayat 16)

NB :
Orang percaya tidak boleh menceraikan pasangannya tetap mau hidup bersamanya. Tetapi bila pasangan yang tidak percaya menceraikannya, maka ia tidak terikat lagi. Bolehkah ia menikah lagi ? Alkitab tidak menyatakan boleh atau tidak ! hal itu tergantung keadaan. Yang penting adalah bahwa Allah memanggil kita untuk berdamai. Artinya jangan menikah lagi apabila pasangan yang belum percaya masih mempunyai kemungkinan untuk kembali. Mengapa ? karena Allah mau memakai pasangan yang sudah percaya untuk menyelamatkan pasangan yang belum diselamatkan tersebut (ayat 16).
Allah mau memakai pasangan yang sudah percaya untuk menyelamatkan pasangan yang belum percaya. (I korintus 7 : 15)

Hari 5 : I Korintus 7 : 24 – 40

1. Apakah saran paulus bagi orang-orang yang hidup single pada saat percaya Yesus (masih perawan / perjaka atau duda yang ditinggal mati oleh istri) ? (ayat 24 -28)
2. Apakah dasar pertimbangan paulus dalam hal hidup single ? (ayat 29 -35)
3. Jadi, apa yang harus menjadi dasar untuk memilih hidup single ? (ayat 36 – 38). Siapakah yang boleh menikah kembali ? (ayat 39). Apa pandangan paulus terhadap hidup single / (ayat 40)

NB :
Hidup tetap saat dipanggil Tuhan adalah salah satu alternative hidup hidup yang bahagia. Jadi, Allah juga sangat menghargai orang yang hidup single karena pilihannya (tidak boleh terpaksa).
Hidup sendiri tidak sama dengan kesepian, orang yang hidup sendiri belum tentu kesepian, tetapi banyak orang yang hidup bersama dalam kesepian.

Hari 6 : I Timotius 5 : 1 – 2
1. Apakah nasihat Tuhan terhadap kita dalam hubungan dengan berbagai orang – orang percaya lainnya ? (ayat 1)
2. Apakah nasihat Tuhan terhadap kita dalam hubungan lawan jenis (ibu / perempuan muda) ? (ayat 2)

NB :
Di salam kerajaan Allah, kita harus bergaul dengan sehat sebagai keluarga. Kita harus tahu menempatkan diri dalam hubungan, baik terhadap yang lebih tua mau pun yang lebih mudah. Harus penuh kemurnian dan kesucian dalam hubungan dengan lawan jenis.
Tanpa bergaul, sangat jarang ada orang muda menemukan pasangan hidupnya, sebab kebanyakan orang menikah dengan teman baiknya (hasil pengamatan).

Hari 7 : I Tesalonika 4 : 1 – 9

1. Apakah petunjuk-petunjuk yang diberikan paulus kepada jemaat dalam hubungan dengan lawan jenis ? (ayat 2 -6)
2. Untuk apakah Allah memanggil kita (ayat 7)
3. Apakah akibatnya,apabila kita tidak menaati petunjuk tersebut (ayat 6,8)

NB :
Dalam hubungan dengan lawan jenis baik pranikah mau pun suami-istri, kita harus menjauhi percabulan, poligami, hawa nafsu dan menipulasi rohani. Setiap perbuatan demikian akan berakibat fatal. Ada konsekwensi tabur-tuai.

Kebanyakan konfilik didalam pernikahan dimulai dari dosa seksual sebelum pernikahan yang belum dibereskan (hasil pengamatan).

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »