“Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengadung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.”
(I Timotius 4:8)
Dalam sejarah Yunani kuno, kerajaan seperti semangat terkenal karena ketangguhannya dalam berperang. Suatu kali duta besar Negara tetangga datang berkunjung. Duta besar ini sudah lama mendengar akan ketangguhan orang-orang Sparta dan kekokohan kotanya. Oleh karenanya duta besar ini sangat ingin melihat akan keadaan akan kota Sparta, bagaimana kokohnya kota itu. Ia berharap dapat melihat dari dekat sebuah kota dengan benteng yang sangat kuat. Tetapi betapa herannya ia, ketika sampai di Sparta dan melihat serta masuk ke kota itu; ternyata ia tidak melihat adanya benteng yang kokoh dan kuat.
Dalam keheranannya ia bertanya kepada raja: “Tuan, mengapa tuan tidak membangun benteng kota yang kuat dan kokoh untuk menjaga keamanan kota dan kerajaan tuanku?” dengan tersenyum raja Sparta mengatakan: “ah tuan, saya tidak perlu untuk mambangun tembok itu. Sebab kami ini benar-benar terlindung. Bangunlah besok pagi-pagi sekali, dan tuan akan melihat benteng kami yang sesungguhnya.” Demikianlah pada bagi hari duta besar itu telah bangun, dan apa yang dia lihat ? di lapangan sudah berjajar 10.000 pria raja Sparta berkata kepada tamunya: “lihat, tentara itulah sesungguhnya yang menjadi benteng kami, mereka adalah benteng kota sparta. Tiap prajurit merupakan batu yang kokoh yang tidak mudah ditembus oleh musuh.”
Kita perlu belajar akan hal ini. Bukan dalam arti belajar perang-perangan secara fisik, tapi kita semua harus selalu melatih diri kita untuk peperangan rohani. Bila dalam keluarga ada barisan tangguh (ayah-ibu dan anak-anak membuat benteng doa) musuh tak akan mampu untuk menembus pertahanan yang ada; semua anggota keluarga akan terlindung. Demikian juga bila kita, umat Kristen mau memberikan waktu, untuk duduk bersama di kaki Tuhan, berdoa bersama-sama maka gereja kita pasti akan terlindung, semua jemaatnya pasti dalam keadaan aman sejahtera.
Igatlah, bahwa ketika satu kali membiarkan “iblis” dengan alasan apapun membujuk kita untuk tidak ikut berdoa, itu berhasil, maka akan ada kali kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Sehingga nantinya api kita yang padam. Hal ini memang sangat ditunggu-tunggu oleh iblis. Dia tidak akan pernah datang dalam wujudnya yang menyeramkan seperti yang dikiaskan oleh buku-buku atau film-film; tapi dia akan datang dan merobohkan benteng pertahanan justru dengan tipu muslihat yang halus; misalnya alasan-alasan macet, jauh, malas, kepahitan dan lain-lain.
Biarlah kita dapat menyadari akan hal ini. Percayalah, Tuhan itu tidak tidur dan buta, ia melihat akan kesungguhan setiap anakNya dalam mencari DIA. dia akan memberi upah kepada setiap mereka yang SUNGGUH-SUNGGUH mencari DIA, yang untuk mencariNya berani membayar harga yang mahal. Menebus jalanan yang macet, berusaha bergegas dalam mempersiapkan diri supaya tidak terlambat, bayar parkir yang mahal dan segudang kendala apapun. Apa yang kita korbankan untuk Tuhan, pasti tidak akan sia-sia.
TUHAN YESUS MEMBERKATI