Apabila Roh Kudus Sebagai Pribadi Mungkinkah Dapat Disebut Sebagai Pribadi Ketiga ?

Mysavoir-Semua data yang tertulis dalam Alkitab membuktikan bahwa Roh Kudus dapat dikatakan sebagai suatu pribadi. Tetapi masalahnya adalah apakah Roh Kudus dapat dikatakan sebagai pribadi ketiga ? Jawababan terhadap pertanyaan ini tidak mudah, sebab selama ini sudah terpatri dalam pemikiran banyak orang Kristen bahwa Roh Kudus adalah pribadi ketiga secara mutlak dan yang dapat terpisah dari Allah,seakan-akan bisa mandiri dan independen secara mutlak pula. Dalam hal ini orang percaya yang mau memperoleh pencerahan dituntut kesediaanya untuk membuka diri dengahn tidak takut terhadap hal-hal yang baru, yang lebih terbuka dan akurat dalam membukakan kebenaran. Orang percaya harus berani jujur dalam melihat kebenaran Injil untuk mendefiniskan ulang doktrin mengenai Roh Kudus, yang sebebnarnya selama ini kurang tepat atau kurang lengkap.


Apakah Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Allah Tritunggal ? Tentu saja bisa dijawab iya, sebab Roh Kudus adalah representasi dari Allah (elohim). Bila jawabannya menggunakan kata “ bisa” ini berarti “ tidak mutlak”. Harus diingat , di satu pihak Roh Kudus bukan Allah Bapa dan bukan juga Allah Anak. Tapi di pihak lain Roh Kudus adalah Roh yang keluar dari Bapa. Roh Kudus yang sama dari Roh Allah adalah Roh dari Allah Bapa sendiri, lebih tepatnya Roh dari Allah Bapa itu sendiri. Di dalam Bapa tidak roh lain selain Roh kudus ketika Roh Kudus berurusan dengan manusia dan hadir tengah-tengah kehidupan seakan-akan Iaterpisah dari pribadi Allah Bapa, padahal tidak- Roh Kudus tidak akan pernah terpisah dari Allah Bapa.

Apakah Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Allah Tritunggal ? Bisa juga dijawab tidak bila dikaitkan dengan relasiNya yang tidak terpisah dari Allah Bapa. Jadi, bisa dikatakan bahwa Roh Kudus bukan pribadi ketiga dari Allah Tritunggal. Mengapa ? Sebab Roh Kudus mengalir dari Allah Bapa dan keluar tetapi tidak pernah ada keterpisahaan atau kemandirian mutlak dari Allah Bapa. Sulit untuk mengatakan bahwa Roh Kudus bisa berdaulat mandiri tanpa ikatan dengan Allah Bapa secara mutlak, sebab Alkitab tidak menunjukkan bahwa Roh Kudus bisa terpisah dari Allah Bapa. Seperti yang dikemukakan di atas bahwa pribadi adalah entitas yang dapat berdaulat dengan kemandirian penuh seperti Tuhan Yesus, Lusifer, dan Para Malaikat serta Manusia. 

Roh Kudus dapat dikatakan bukan Pribadi yang ketiga sebab tidak ada penjelasan atau kesan atau isyarat bahwa Roh Kudus bisa mandiri dari Allah Bapa. Kalau Tuhan Yesus, Lusifer, dan Para Malaikat serta Manusia ketika mengenaka tubuh manusia-memiliki peluang untuk tidak taat kepada Allah Bapa seperti manusia, tetapi Roh Kudus tidak akan pernah memberontak kepada Allah, sebab Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri.

Sejujurnya ketika kita mengatakan bahwa Roh Kudus adalah pribadi yang ketiga, hal itu akan memberikan kesan bahwa Roh Kudus dapat terpisah dari Allah Bapa, padahal Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri. Penjelasan ini sangat penting untuk dipahami. Roh Kudus adalah cara kehadiran Allah ke segala tempat , di sepanjang zaman dan waktu. Roh Allah ada dimana-mana sebagai Allah yang maha hadir. Kalau Roh Kudus dikatakan mutlak sebagai pribadi ketiga, maka penjelasan Allah yang Esa menjadi sangat sulit. Penjelasan mengenai Allah Tritunggal menjadi absurb ( tidak masuk akal, mustahil atau aneh). Yang benar adalah Allah Bapa ada di surga, Allah Anak duduk di sebelah kanan Allah Bapa sebagai Tuhan dan Roh Kudus hadir dimana-mana mewakili lembaga atau institusi Allah (elohim). 

Jadi pernyataan Roh Kudus adalah pribadi Allah Tritunggal bersifat relative, tidak mutlak tergantung dari sudut mana pernyataan itu berangkat. Terkait dengan hal ini perlu dipersoalkan pula, mengapa dengan melawan Tuhan Yesus atau yang sama dengan menghujat Tuhan Yesus bisa diampuni tetapi menghujat Roh Kudus tidak diampuni ? Sebab Roh Kudus keluar dari Bapa. Dia adalah satu-satunya representasi dari Allah Bapa yang tidak terpisah .menghujat Roh Kudus berarti menolak seluruh tindakan Allah.

Bacalah kitab di bawah ini:

Yohanes 15:26,Markus 3: 28-29, Lukas 12 : 10

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 comments:

comments
November 24, 2020 at 3:19 AM delete

Shalom bapak, ibu saudara/i di manapun berada. Apakah Sudah ada yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael? Ini adalah kalimat pengakuan iman orang Yahudi yang biasa diucapkan pada setiap ibadah mereka baik itu di rumah ibadat atau sinagoga maupun di rumah. Yesus juga menggunakan Shema untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat mengenai hukum yang utama. Kita dapat baca di Ulangan 6 ayat 4 dan pernah juga dikutip oleh Yesus di dalam Injil Markus 12 : 29. Dengan mengucapkan Shema, orang Yahudi mengakui bahwa YHWH ( Adonai ) Elohim itu esa dan berdaulat dalam kehidupan mereka. Berikut teks Shema Yisrael tersebut dalam huruf Ibrani ( dibaca dari kanan ke kiri seperti huruf Arab ) beserta cara mengucapkannya ( tanpa bermaksud untuk mengabaikan atau menyangkal adanya Bapa, Roh Kudus dan Firman Elohim yaitu Yeshua haMashiakh/ ישוע המשיח, yang lebih dikenal oleh umat Kristiani di Indonesia sebagai Yesus Kristus ) berikut ini

Teks Ibrani Ulangan 6 ayat 4 : ” שְׁמַ֖ע ( Shema ) יִשְׂרָאֵ֑ל ( Yisrael ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֱלֹהֵ֖ינוּ ( Eloheinu ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֶחָֽד ( ekhad )


Lalu berdasarkan halakha/ tradisi, diucapkan juga berkat: ” ברוך שם כבוד מלכותו, לעולם ועד ” ( " barukh Shem kevod malkuto, le’olam va’ed " ) yang artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selama-lamanya " ). Apakah ada yang mempunyai pendapat lain?.
🕎✡️👁️📜🕍🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️☁️☀️⚡🌧️🌈🌒🌌🔥💧🌊🌬️🏞️🗺️🏡⛵⚓👨‍👩‍👧‍👦❤️🛐🤲🏻🖖🏻🌱🌾🍇🍎🍏🌹🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐟🐍₪🇮🇱⛪

Reply
avatar