Mysavior-Banyak orang menganggap surga untuk manusia adalah alam roh, yang segala sesuatunya sangat berbeda dengan dunia nyata ini. Bila benar demikian, yang bisa menetap di surga hanyalah roh tak berjasad pula, yang tidak bersentuhan dengan alam fisik.
Akibat pandangan ini, surga menjadi suatu keadaan misterius yang tidak dapat dimengerti sama sekali oleh pikiran manusia hari ini; sebuah dunia dengan dimensi yang berbeda sama sekali dengan dimensi fisik kita hari ini.
Sesungguhnya surga bukanlah “dunia lain” yang berbeda dengan dunia kita hari ini. Fenomena alam yang kita saksikan di bumi bisa dialami di surga. Surga untuk kita nanti adalah alam fisik dan nyata, sebab merupakan kelanjutan dunia hari ini. Sama sekali bukan alam roh. Hanya bedanya, di surga yang akan datang nanti tidak ada lagi iblis si oknum pemberontak.
Sesuai dengan pengertiannya dalam bahasa aslinya, orang berbahasa Ibrani dan Yunani yang pertama kali membaca alkitab dalam bentuk aslinya juga memaknai surga sebagai alam fisik. Jadi kita tidak boleh menganggap surga sebagai alam roh seperti pandangan popular dewasa ini jangan lagi memandang surga dengan kacamata mistis.
Untuk memahami kemusafiran, mari kita mengubah konsep berpikir yang salah selama ini. Sejak pertama kali bumi ini diciptakan Allah semuanya sangat baik dan amat baik. Artinya bila Allah berkata amat sangat baik berarti tidak ada yang teramat baik selain karya Allah sepanjang abad manusia. Dengan kata lain, Tuhan menciptakan Bumi ini pertama kali untuk menempatkan manusia ciptaannya yang sempurna tanpa dosa. Dengan kata lainnya lagi bahwa bumi adalah surga pertama bagi manusia. Nanti kita akan bahas bersama surga kedua dan ketiga menurut bukti dan kenyataan di dalam Alkitab
Siapa manusia ciptaan Allah yang sempurna dan tanpa dosa pertama kali di bumi ini ? tak asing dan tak lain adalah kakek moyang kita yakni Adam. Dan Allah menciptakan seorang wanita sebagai pasangan hidup Adam dari tulang rusuknya si Adam yakni nenek moyang kita yakni Hawa. Sebelum mereka jatuh dalam dosa, mereka sungguh manusia sempurna tanpa cacat dan tercela. Semuanya berjalan sesuai dengan kehendak Allah di bumi. Setelah mereka berhasil digodai dan dibohongi oleh Ular si Iblis akhirnya mereka jatuh dalam dosa dan kemuliaan Allah terputus bagi manusia.
Maka bumi bukan lagi sempurna, bumi sudah dinodai Manusia dan di dalam bumi beranak cuculah anak manusia dan demikian juga si Iblis beranak cucu, semuanya dikutuk Allah.
Bumi yang tadinya sangat amat baik kata Allah akhirnya menjadi tidak lagi karena kemuliaan Allah atas bumi terpisahkan. Setiap dosa tidak akan pernah dekat dengan kemuliaan Allah yang sempurna. Manusia bersyukur amat dasyat di bumi sejak Allah datang ke bumi melalui putranya yang kudus yaitu Yesus Kristus untu menyelamatkan manusia yang berdosa supaya terjalin lagi kasih dan kemuliaan Allah yang sudah jutaan Tuhan tidak bisa bersatu dengannNya.