Mysavior-Kalau suatu hari nanti bumi akan hancur dan menjadi lautan api serta tidak diperbarui lagi oleh Tuhan, orang percaya tidak perlu resah, sebab bumi ini hanya setitik debu dibandingkan dengan luasnya jagat raya. Anda sudah bisa bayangkan Bumi kita ini hanyalah debu yang sangat kecil jika dibandingkan dengan bintang-bintang di alam semesta ini.
Tuhan sudah menyediakan langit dan bumi yang baru bagi kita. Itulah tempat yang di percayai Abraham sebagai kota yang mempunyai dasar, yang di rencanakan dan dibangun oleh Allah (1 br. 11:10). Itulah fasilitas kerajaan surga atau kerajaan Tuhan kita Yesus Kristus. Sekali lagi ingatlah, itu fasilitas kerajaan surga.
Jika bumi akan hancur. Ada kemungkinan bahwa bumi baru yang disiapkan oleh Tuhan bukan di tata surya kita hari ini. Mungkin juga ada di luar galaksi bimasakti, kita tidak tahu. Tapi yang pasti, langit dan bumi baru itu sudah dipersiapkan bagi kita (Why. 21:1). Bagi yang mau menjadi penghuni bumi baru yang telah disediakan Tuhan, maka persiapkan persyaratan anda selama masih hidup di bumi.
Namun menarik sekali, kata “baru” dalam ayat tersebut aslinya ditulis...(kainos). Ada dua kata yunani yang diterjemahkan “baru”, yaitu kainos dan veoc,(neos). Neos berarti baru secara usia atau baru dibuat; sementara kainos berarti secara kualitas, maksudnya segar atau lebih baik.
Dengan kata lain, langit dan bumi baru yang akan dihuni oleh orang percaya nanti keungkinan besar bukanlah alam semesta yang benar-benar baru dibuat oleh Allah pada saat itu, melainkan alam semesta yang sama dengan kita kenal, tetapi dengan kualitas yang berbeda. Langit dan bumi baru itu sekarang sudah ada, bagian dari alam semesta.
Sekalipun masih ada misteri dalam hal ini, tapi Alkitab menunjukkan secara logis bahwa tidak ada alam semesta lain yang lebih baik daripada alam semesta ini. Allah tidak memandang rendah alam fisik. Kalau kalau surga ada di alam roh, maka kebangkitan tubuh di akhir zaman itu tidak perlu ada.