Bagi Orang PercayaTanda Baptisan Roh Tidak Selalu Sama, Ini Ulasannya Menurut Alkitab

Mysavior-Tanda baptisan Roh yang terjadi pada orang percaya di Gereja mula-mula tidak selalu sama. Misalnya di Kisah Para Rasul 2 pada peristiwa Pentakosta, tanda baptisan Roh berupa tanda bunyi tiupan angin keras dan lidah-lidah api yang menghinggapi Para Rasul, kemudian mereka berkata-kata dengan bahasa lain atau mengucapkan lidah asing (Yun. Heteraisglossais: 


Ingatlah !

Lidah asing ini tidak sama dengan bahasa Roh dalam teks aslinya adalah lalounton glossais yang dalam bahasa inggris diterjemahkan speaking with tongues. 

Dalam Bahasa Indonesia:

Pernyataan di atas biasa menerjemahkan sebagai bahasa Roh. Sebenarnya teks aslinya tidak ada kata Roh. Terjemahan harafiahnya adalah “berkata-kata dengan lidah”tanda-tanda yang dikerjakan olehTuhan di peristiwa Pentakosta dalam Kisah Rasul 2, sungguh-sungguhsuatukejadian yang spektakuler. Selaintiupanangindanlidah-lidahapi, juga dengan disertai dengan mengucapkan bahasa atau lidah asing, yang hampir tidak pernah terulang. 

Campkanlah bahwa :

Peristiwa seperti ini hanya menjadi satu kali dan tidak pernah terjadi kedua kalinya. Perlu diperhatikan bahwa baptisan Roh Kudus yang terjadi di sini, terjadi tanpa adanya penumpangan tangan.

Di Samaria juga terjadi baptisan Roh Kudus oleh Petrus dan Yohanes, ketika mereka menumpangkan tangan atas orang-orang yang sudah percaya dan dibaptis, yang merupakan hasil pelayan Filipus, Sang Penginjil. 

Dalam kisah baptisan Roh di Samaria, tidak dikisahkan dengan jelas adanya karunia-karunia Roh atas mereka yang dibaptis Roh Kudus.

Baptisan yang dialami orang percaya tidak disertai tanda yang jelas.

Hal ini sangat dimungkinkan karena memang telah terjadi banyak mukjizat yang sudah menandai bahwa mereka dipenuhi Roh Kudus.
Baptisan Roh Kudus juga terjadi di rumah Kornelius di daerah Kaisarea. Ketika Roh Kudus turun, mereka berbahasa Roh. 

Baptisan Roh Kudus yang terjadi di rumah Kornelius juga tanpa penumpangan tangan.

Orang-orang bersunat dari kelompok Petrus tercengang dengan karena karunia Roh juga diberikan kepada orang-orang non- Yahudi (bangsa-bangsa lain) yang mereka anggap sebagai orang kafir. Adapun baptisan Roh yang terjadi di kota Efesus – yang di tulis dalam Kisah Rasul 19:6- selain disertai dengan tanda berbahasa Roh, juga dengan bernubuat. Baptisan Roh disini disertai dengan penumpangan tangan, berbeda dengan yang terjadi di Yerusalem dan di Kaisarea. Hal ini menunjukkan bahwa baptisan Roh Kudus tidak harus disertai dengan cara dan tanda-tanda tertentu secara mutlak. Dari empat kisah baptisan Roh dalam Kisah Para Rasul tidak ada yang memiliki kesamaan cara dan tanda secara tepat persis.

Mengapa sebagian besar tanda baptisan Roh Kudus pada gereja mula-mula pada umumnya bahasa Roh? Tentu ada maksud di balik fenomena ini. 


Jawabnya adalah sebab Tuhan hendak menunjukkan dan member kesan atau pesan yang kuat dan jelas di depan mata orang-orang pada zaman itu bahwa mereka yang dibaptis Roh Kudus dirasuki oleh “satu Roh”.

Dan Roh itu adalah Roh Kudus yang telah dinubutkan oleh nabi-nabi di perjanjian lama, oleh Yohanes Pembaptis dan dan TuhanYesus sendiri.
Dengan berbahasa Roh tersebut akan Nampak jelas bahwa mereka yang dibaptisRoh Kudus dirasukioleh “suatu Roh”, yang juga membuat mereka seakan-akan menjadi manusia lain. Hal tersebut akan mudah dipahami oleh orang-orang pada zaman itu- yang juga sudah mengenal praktik-klenik- yaitua danya Roh-Roh yang bisa merasuk dalam diri seseorang.
Tuhan bekerja dengan menyesuaikan diri dengan cara berpikir manusia pada zaman.

Timbulnya pertanyaanSaudara 

Apakah di zaman kita hari ini hal ini juga mutlak harus berlangsung, bahwa setiap orang yang dibaptis Roh Kudus harus di sertai suatu anda ?

Tentu harus dijawab dengan bijak dan analisa Alkitabiah. Memang seseorang yang hidup pada masa baptisan Roh Kudus dan yang mengalaminya, memiliki kesempatan mengalami pula karuniaRoh, tetapi tidak dipatok harus memiliki atau mengalami karunia Roh tertentu. Karunia Roh yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan hal itu tergantung pada kebijakanTuhan.


TuhanYesus Memberkati Anda Semua !

Konsekuensi Bila Memaksakan Diri Berbahasa Roh, Ini Resikonya.

Mysavior- Memutlakkan sesuatu yang tidak mutlak akan membahayakan konstelasi berpikir iman Kristen yang benar. Bahanya adalah bahwa hal tersebut bisa menjadi pemicu penyesetan. Kalau misalnya terdapat pandangan bahwa orang Kristen yang tidak berbahasa Roh berarti tidak dibaptis oleh Roh Kudus, maka terdapat orang-orang Kristen yang berusaha secara berlebihan atau memaksakan diri untuk bisa berbahasa Roh.


Pandangan senada itu juga muncul di kalangan beberapa gereja yaitu bahwa orang yang tidak berbahasa Roh berarti tidak memiliki Roh kudus. Oleh karena hal tersebut, maka terjadi praktik bahasa Roh palsu atau dibuat-buat.

Sekarang ini banyak bahasa Roh yang diragukan keabsahannya yang dipraktikkan di banyak gereja. Mereka secara sembrono berbahasa Roh tanpa mengerti maknanya sama sekali bunyi bahasa Roh mereka pun seperti seragam dan seperti layaknya mengucapkan kata-kata hafalan. Bahkan seorang pemimpin di depan jemaat yang seharusnya menerjemahkan bahasa Rohnya untuk membangun umat, hanya berbahasa Roh tanpa menerjemahkan maksudnya. Hal ini sudah menjadi kebiasaan, sehingga dipahami sebagai hal yang benar dan alkitabiah.

Dewasa ini ada praktik berkhotbah dalam bahasa Roh yang diterjemahkan ke dalam bahasa manusia (bahasa Indonesia) banyak orang tidak tahu apakah yang dikatakan benar-benar bahasa Roh dari Roh Kudus atau palsu. Mereka juga tidak tahu apakah terjemahan tersebut benar atau tidak, sebab hal ini sangat subyektif. Tetapi kalau seorang mengerti kebenaran firman Tuhan, maka ia akan cepat menangkap apakah Firman yang disampaikan sesuai dengan kebenaran alkitab atau tidak.

Selain itu membedakan apakah fenomena tersebut berasal dari Allah atau tidak- dapat dikenali melalui karunia membedakan Roh (Ing. Discerning spirit). Seharusnya begitu seseorang mengucapkan bahasa Roh, kita sudah mengerti apakah bahasa Roh itu palsu atau tidak. Praktik-praktik pelayanan seperti itu harus diwaspadai. Memang kita tidak boleh menghakimi secara sembarangan, tetapi kita juga tidak boleh dengan mudah menerima saja apa yang muncul yang diakui sebagai gerakan Roh Kudus.

Gereha-gereja yang tidak belajar doktrin yang benar biasanya mudah sekali tersesat dalam fenomena baru dalam pelayanan seperti hal tersebut. Ini berarti sebuah penipuan atau ketidakjujuran. Kalau hal ini berlangsung dalam kurun waktu lama, maka ketidakjujuran tersebut pasti akan menghambat kedewasaan rohani jemaat.

Dampak lain yang sangat naïf adalah bahasa Roh diajarkan, seakan-akan bahasa Roh seperti bahasa manusia yang bisa dipelajari, padahal karunia-karunia Roh adalah pemberian dari Allah tidak bisa diajarkan. Sampai-sampai anak sekolah minggu pun diajari mengucapkan “bahasa Roh”. Sejatinya, ini adalah suatu pelecehan terhadap karunia Roh.
Penekanan pada salah satu karunia membiasakan fokus dari usaha untuk hal yang lebih prinsip, yaitu menghasilkan buha Roh yang sama dengan kesucian hidup atau penyempurnaan karakter serupa dengan Tuhan Yesus. Iblis akan berusaha supaya fokus orang percaya dapat digeser dari fokus yang benar, agar mereka tidak bertumbuh menjadi manusia sempurna yang berkualitas corpus delicti.


Kita harus mewaspadai dengan cermat keadaan yang dipenuhi oleh tipu muslihat iblis ini. Perlu dicatat bahwa karunia Roh pasti akan menyertai atau diberikan kepada orang-orang percaya yang dewasa Rohani, yaitu mereka yang bisa dipercaya Tuhan mengemban pekerjaan-Nya. Allah pasti memberikan karunia-karunia-Nya tanpa diminta, yaitu bagi mereka yang berkiprah di lading Tuhan. Inilah yang dimaksud oleh Tuhan Yesus bahwa mereka akan menerima kuasa (Yun. Dunamis), kalau Roh Kudus turun ke atas mereka, dan mereka akan menjadi saksi.

Jadi sangatlah keliru kalau seseorang ngotot meminta suatu karunia, tanpa meminta pertimbangan dari Tuhan. Hal ini pasti didorong oleh motif yang tidak tepat. Dalam meminta karunia, kita harus meminta persetujuan dari Roh Kudus agar kita mengerti bagian pelayanan kita. Bukan kita yang mengatur Roh Kudus, tetapi Roh Kudus yang mengatur kita.
Tuhan Yesus Memberkati !!!

Dalam Baptisan Tidak Harus Disertai Tanda ! Mengapa ? Ini Ulasannya

Mysavior-Bila membahas baptisan Roh Kudus, tidak bisa tidak kita harus membahas mengenai karunia-karunia Roh. Sebab bila kita membicarakan baptisan Roh Kudus selalu dikaitkan dengan karunia-karunia Roh. Dalam pembahasan ini kita akan melihat bagaimana relasi diantara keduanya. Tidak sedikit gereja, teolog dan pembicara Kristen yang memastikan secara mutlak bahwa kalau seseorang dibaptis Roh Kudus, maka tandanya adalah memiliki karunia-karunia Roh Kudus tertentu. Seakan-akan karunia-karunia Roh tertentu tersebut menandai bahwa seseorang telah dibaptis Roh Kudus.


Sebaliknya, jika tidak ada karunia-karunia Roh tertentu, seseorang dianggap belum dibaptis oleh Roh Kudus atau tidak mengalami baptisan Rok Kudus. Inilah yang membangkitkan tuduhan bahwa gereja-gereja aliran Protestan yang tidak mempraktekkan bahasa Roh dianggap tidak memiliki urapan Roh Kudus. Betapa dangkal dan miskin pikiran ini. Sementara mereka yang merasa memiliki urapan Roh Kudus, tidak menunjukkan buah-buah Roh yang baik. Dalam gereja seperti ini, sering terjadi pertikaian bahkan perpecahan serta sebagai pelanggaran moral.

Dalam Alkitab tidak dikatakan dengan jelas bahwa ada karunia-karunia Roh tertentu yang menandai secara mutlak bahwa seseorang telah dibaptis oleh Roh Kudus. Dalam kisah rasul terdapat peristiwa yang berkenaan dengan baptisan Roh kudus di sertai dengan beberapa tanda maka hal itu harus dilihat secara cerdas dan teliti. Hendaknya kita tidak secara sembarangan menggeneralisir suatu peristiwa. Artinya suatu peristiwa dengan keadaan khusus yang terjadi di jadikan standar atau landasan secara umum bagi semua orang atau kondisi.

Seperti misalnya dalam kisah para rasul terdapat peristiwa baptisan Roh Kudus yang di tandai dengan berbahasa Roh kemudian dirumuskan bahwa baptisan Roh Kudus harus di tandai dengan berbahasa Roh.

1. Mengapa tidak sekalian berbahasa asing, dengan tiupan angin keras dan lidah-lidah api ?
2. Mengapa hanya berbahasa Roh?

Ini adalah cara berpikir yang tidak konsisten. Biasanya cara berpikir demikian adalah cara berpikir yang hanya melihat satu aspek, tetapi tidak melihat aspek lainya sehingga tidak menemukan esensinya.


Terkait dengan hal tersebut maka ada pertimbangan-pertimbangan penting yang harus di perhatikan:


Pertama

Baptisan Roh Kudus bagi orang percaya pada waktu gereja mula-mula memang harus di sertai dengan tanda. Hal itu di maksudkan untuk menegaskan atau memberi sebuah verifikasi bahwa janji Bapa membaptis umat-Nya dengan Roh Kudus sungguh-sungguh di genapi atau di penuhi. Tanpa ada karunia-karunia Roh sebagai tanda-tanda yang spektakuler maka tidak akan Nampak sesuatu yang luar biasa yang terjadi atas orang percaya. Dalam hal ini Allah hendak menunjukkan kepada dunia bahwa inilha masa yang sangat khusus dan istimewa berkenaan dengan cara berada Roh Kudus dalam menyelenggarakan proses keselamatan atau usaha Tuhan mengembalikan manusia kepada rancangan-Nya yang semula).

Tanda-tanda spektakuler dari karunia-karunia Roh serta keajaiban-Nya tersebut menunjukkan adanya masa baru dalam sejarah kehidupan manusia.

Kedua

Harus di perhatikan bahwa tanda-tanda tersebut tidak bersifat mutlak, artinya bahwa orang-orang percaya yang mengalami baptisan Roh tidak selalu harus di sertai dengan tanda-tanda tertentu secara mutlak. Cara Allah bertindak pada gereja mula-mula tidaklah sama dengana cara Allah bertindak di jaman lain. Dalam setiap masa ada cara Allah yang khusus dan istimewa untuk menyatakan kehendak dan rencana-Nya.

Ketiga

Sangat besar kemungkinan pada masa aniaya tanda-tanda seperti yang terjadi di Yerusalem yaitu pada hari pentakosta tidak terulang, bahkan sampai sekarang atau bahkan sampai Tuhan datang kembali. Pada aniaya justru orang percaya seperti di tinggalkan oleh Tuhan. orang percaya mengalami aniaya hebat seakan-akan Tuhan tidak berdaya menolong mereka. Mereka tersingkirkan dan sangat tertindas sebagai kelompok yang kalah atau pecundang. Tetapi di mata Allah mereka yang setia dalam aniaya tersebut adalah orang yang dikatakan lebih dari pemenang.

Tuhan Yesus Mengasihi dan Memberkati Anda Saudara

Mendukakan Roh Kudus Akibatnya Nama Yang Sudah Tertulis Di Kitab Kehidupan Akan Terhapus

Mysavior -Kuasa kegelapan melalui orang-orang tertentu yang mengaku sebagai “Hamba Tuhan” mengajarkan apa yang tidak diajarkan oleh Tuhan Yesus. Mereka hanya mengajarkan pengalaman pribadi dan menekankan berbagai muzizat serta berkat jasmani saja. Mereka tidak mengajarkan bagaimana umat belajar kebenaran injil yang murni dan hidup sesuai dengan injil atau gaya hidup yang Tuhan Yesus peragakan. Dengan cara ini, jemaat tidak dibawa kepada keselamatan yang sesungguhnya.


Bisa dimengerti mengapa paulus begitu marah kalau ada yang mengajarkan injil yang sebenarnya bukan injil.

1. Dalam pernyataannya, paulus mengutuk mereka yang mengajarkan ajaran injil palsu tersebut. Injil yang palsu tidak mendorong dan membuat seseorang melakukan kehendak Allah dengan benar. Mereka menganggap melakukan kehendak Allah bukanlah hal yang paling utama.

Melakukan kehendak sendiri adalah hal yang otomatis bisa berlangsung. Tetapi melakukan kehendak Allah adalah perjuangan. Hal ini tidak diperjuangkan oleh Allah, tetapi diperjuangkan oleh setiap individu dalam kehidupan orang Kristen hari ini.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan: “dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari anak manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan. Sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua”.

2. Pernyataan Tuhan ini jelas menunjukkan bahwa situasi hidup manusia pada zaman Nuh itu sama dengan pada zaman kita, di dalamnya termasuk kehidupan anak-anak Allah. Pada akhir zaman banyak anak-anak Allah yang gagal hidup dalam pimpinan Roh Allah, sehingga Roh Allah undur karena mereka hidup dalam daging atau menuruti keinginan sendiri. Oleh sebab itu setiap orang Kristen harus berjuang agar tidak terpengaruhi oleh pola hidup manusia di sekitar , tetapi sebailknya tetap berjuang untuk hidup sebagai anak-anak Allah yang menunjukkan hatinya kepada Tuhan dan kerajaanNya saja.

Pada dasarnya zaman anugerah adalah masa dimana babtisan Roh Kudus diberikan agar manusia memiliki kemungkinan dan potensi untuk menjadi sempurna menjadi Allah. Hal ini bukan berarti membuat otomatis seseorang yang dipimpin Roh Kudus pasti bisa lulus menjadi seperti yang Allah kehendaki. Hal itu tergantung tanggapan setiap individu. Itulah sebabnya firman Tuhan menganjurkan agar seseorang member dirinya untuk dimpimpin Roh Kudus bukan dipimpin dagingnya

3. Ini adalah masa yang sangat luar biasayang dinantikan orang-orang benar dan para Nabi Perjanjian Lama.

Firman Tuhan menasehati agar orang percaya tidak mendukakan Roh Kudus.

4. Mengapa bisa mendudukan Roh Kudus ?

Sebab ada kemungkinan orang percaya kembali pada cara hidupynya yang lama sama seperti cara hidup orang-orang yang tidak mengenal Allah.

5. Teks ini jelas sekali memaparkan bahwa ada kemungkinan seseorang yang sudah dimateraikan oleh Roh Kudus.

6. Bisa kembali ke cara hidupnya yang lama. Tidak mengherankan kalau nama seseorang yang sudah tertulis dalam kitab kehidupan bisa terhapus lagi.

7. Kalau dikatakan bisa mendukakan Roh Kudus berarti setiap indvidu memiliki peluang untuk mendukakan dan menyenangkan Roh Kudus. Ini berarti salahlah pandangan yang mengatakan bahwa segala sesuatu dikerjakan oleh Roh Kudus bersifat mutlak dan absolute, dimana manusia hanya menerima saja penggarapan-Nya sehingga ada orang yang pasti dipilih untuk selamat dan yang lain tidak. 

Sangatlah tidak mungkin Roh Kudus membuat seseorang bisa menyukakan hatinya tetapi dipihak lain Roh Kudus membuat seseorang mendukakakah hati-Nya sendiri.
Bila seseorang hidup dalam daging dan mendukakan Roh Kudus maka Roh Kudus berhenti menggarap mereka. Ini berarti sudah sampai pada taraf memadamkan Roh.

8. Sampai taraf tertentu kalau seseorang tidak bersedia bertobat maka ia bisa menghujat Roh.

Jadi, menghujat Roh bisa terjadi atas mereka yang sudah menerima penggarapan Roh Kudus atau telah mengalami atau ada di masa babtisan Roh Kudus.
Tuhan Yesus Memberkati !!!




Tingkatan Surga Ada 3 Menurut Alkitab Dan Keberadaan Allah Bapa Yang Sesungguhnya.

Mysavior- Sebelum kita membaca letak atau tingkatan surga menurut Alkitab terlebih dahulu, saya akan membawa anda pada sebuah penampakan terbesar di Zagat Raya ini yaitu Alam Semesta. Bacalah sampai habis untuk membuat anda benar-benar yakin dan pasti tahu surga ada berapa tingat menurut Alkitab.


Alam Semesta

Adalah ruang angkasa nyaris tak terbatas yang mencakup galaksi, bintang-bintang dan planet-planet dan benda-benda langit lainnya yang jumlahnya sangat banyak. Dengan perkembangan IPTEK bahwa bumi kita ini hanya salah satu dari 8 planet yang mengelingi Matahari .Matahari sebenarnya juga sebuah bintang yang berukuran sedang. Kedelapan planet seperti Eris, Pluto, Ceres, Haumea dan Makemake, 336 bulan yang mengelilingi planet-planet serta ribuan asteroid dan komet merupakan anggota tata surya matahari.

Bintang-bintang yang kita liha kecil di langit itu sebenarnya adalah bola plasma atau gas bercahaya raksasa dengan suhu yang sangat panas. Banyak bintang –bintang yang jauh lebih besar dari pada Matahari di Alam Semesta. Bahkan yang terbesar sejauh pengetahuan manusia adalah VY Canis Mayori dengan diameter 2,7 miliar kilometer atau 2100 kali diameter matahari.

Oleh karena itu ikatan gravitasi matahari yang sangat kuat, banyak bintang berkumpul dalam system yang disebut galaksi. Matahari kita merupakan anggota dari galaksi Bima sakti atau Milky Way yang lebarnya sekitar 1 juta tahu cahaya atau 10 pangkat 21 kilometer. Sebagai gambaran betapa besarnya galaksi kita , Matahari kita mengelilingi pusat galaksi selama 230 juta tahun untuk satu putaran. Para ahli memperkirakan jumlah bintang dalam galaksi Bima Sakti bisa mencapai 400 miliar.

Matahari kita terletak di bagian galaksi yang disebut Taji Orion yang cukup sepi bintang. Itulah sebabnya bintang tetangga kita yang terdekat proxima Centauri, Jaraknya masih 4,2 tahun cahaya atau sekitar 40 triliun kilometer dari bumi.

Bima sakti itu sendiri juga hanya merupakan salah satu dari sekitar 170 miliar galaksi yang diketahui manusia. Dari galaksi-galasksi tersebut ada yang jumlah bintangnya mencapi 1 triliun.

Satuan untuk menentukan jarak benda-benda langit adalah tahun cahaya artinya jarak yang dapat ditempuh cahaya dalam waktu satu tahun. Kecepatan cahaya adalah kecepatan tercepat gerak tercepat yang diketahui manusia yaitu kira-kira 300.000 km/detik. Bayangkan berapa jauh jarak yang ditemnpuh cahaya dalam setahun .

Seberapa besar alam semesta kita ?

Sejauh ini batas alam semesta yang diamati dari bumi berdiameter 93 miliar tahun
Cahaya. Sebagai pertimbangan untuk menghayati luasnya jagat raya kita, jarak antara Matahari ke Bumi adalah 150 juta Km. cahaya yang dipancarkan matahari menempuh jarak tersebut dalam waktu 8 menit .

Sementara di luar angksa normal cahaya dari tepi alam semesta yang dapat diamati baru mencapai bumi dalam waktu 46,5 miliar tahun. Betapa luasnya jagat raya ini dan itupun baru yang diketahui oleh manusia.

Menurut perhitungan ilmiah , jagat raya ini tercipta dari yang tidak ada menjadi ada atau disebut creation ex nihilo yaitu 13,7 miliar tahun yang lalu. Kejadian ini disebut Dentuman Besar atau Big Bang yaitu terbentuknya kontinum ruang waktu dan materi dari energy dan panas yang tak terhingga lalu memuai hingga menjadi alam semesta yang kita kenal sekarang. Ini mengingatkan kita pada apa yang dikatakan Alkitab , “ pada mulanya Allah menciptakan Langit dan Bumi (Kej 1:1 ). Bahkan ilmu pengetahuan pun menunjukkan bahwa alam semesta ini benar-benar diciptakan dan terbentuk melalui proses bukan sesuatu yang statis (sudah ada dan selalu ada).

Bagaimana mungkin Jagat Raya ini diameternya 93 miliar tahun cahaya kalau umurnya baru 13, 7 miliar tahun ? Bukankah kecepatan cahaya adalah kecepatan tercepat di ruang angkasa ? itu benar tetapi kontinum ruang –waktu sendiri dapat bergerak dan itulah yang menyebabkan alam semesta dapat mengembang seluas ini dan juga secara teoritas suatu saat nanti memungkinkan perjalanan antar bintang lebih cepat dari kecepatan cahaya.

Uraian ini menunjukkan bahwa bumi kita sangat kecil , sungguh tidak berarti bila dibandingkan jagat raya ini. Kalau bumi saja bak debu halus , kita manusia adalah debu dalam debu.

Alam semesta yang sedasyat inilah yang dimaksud dengan surga , shamayim atau uranos .
Jadi, tidaklah heran kalau Tuhan Yesus berkata, “ Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal …Aku pergi kesitu untuk menyediakan tempat bagimu (Yoh 14:2)

Inilah saatnya anda akan dibawa ke tingkat Surga yang sesungguhnya, bacalah sampai habis !

Aku tahu tentang seorang Kristen, empat belas tahun yang lampau—entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya—orang itu tiba-tiba diangkat ketingkat yang ketiga dari surga. (2 kor. 12:2)

Orang-orang yahudi di zaman alkitab ditulis tidak memiliki pengetahuan ilmiah seperti kita hari ini. Misalnya, sekarang setiap anak sekolah sudah tahu bahwa bumi adalah sebuah planet, tetapi orang-orang Yahudi 2000 tahun yang lalu menganggap bumi hanyalah daratan yang dikelilingi laut.

Demikian pula dengan Surga atau langit. Karena pengetahuan yang terbatas, mereka belum memahami langit dan bumi secara ilmiah, sehingga berusaha menggambarkannya dengan konsep sederhana dan matefora yang mereka ketahui.

Orang-orang Yahudi membayangkan Surga atau langit lapisan bertingkat di atas bumi. Dalam Alkitab tersirat ada tiga tingkat, sementara dalam tulisan-tulisan lain seperti pseudepigafa serta ajaran mistis kabbalah, ada model lain yang terdiri dari tujuh tingkat.

Berikut adalah model tiga tingkat surga yang dipahami oleh orang-orang Yahudi para-Iptek itu, seperti juga ditunjukkan melalui gambar di sampan. Dalam semua ayat disini, surga dituli (shamayim) dalam perjanjian lama atau (uranos) dalam perjanjian baru.

1. Surga tingkat pertama adalah atmosfer bumi, langit yang terletak di atas bumi, tempat burung-burung berterbang dan awan-awan (kej. 2:19, 7:3; Mzm. 8:8; Mat. 6:26).

2. Surga tingkat kedua adalah ruang angkasa di luar atmosfer bumi, tempat matahari, bulan dan benda-benda langit lainnya (kej. 15:5; UI. 17:3; Mat. 24:29)

3. Surga tingkat ketiga adalah surga yang tidak terlihat oleh mata manusia, tempat takhta Allah dan kediaman malaikat-malaikat serta makhluk surgawi (Mzm: 2:4; Mat. 23:22; Why. 4:2). Disebut juga “langit yang mengatasi segala langit” (UI. 10:14; 1Raj. 8:27; Mzm. 148:4). Gambarannya adalah tempat fisik nun jauh tinggi di atas sana.

Free Will Bagi Manusia Terhadap Pimpinan Roh Kudus.

Mysavior-Fakta yang tidak dapat dibantah adalah bahwa seseorang bisa menolak pemimpin Roh Kudus. Jika seseorang yang dipimpin Roh Kudus tidak bisa menolak pemimpinan-Nya, maka tidak perlu pembiasaan untuk hidup menurut kehendak Roh Kudus. Pembiasaan tersebut menunjukkan bahwa seseorang harus berlatih untuk hidup sesuai dengan kehendak Roh Kudus. Dalam berlatih atau belajar membiasakan diri hidup sesuai dengan kehendak Roh Kudus, kehendak bebas seseorang harus digunakan dengan maksimal agar bisa hidup sesuai dengan kehendak Allah.


Hendaknya kita tidak berpikir kalau seseorang dipimpin Roh Kudus, maka ia tidak bisa menolak atau memberontak terhadap pimpinan-Nya. Harus tetap diingat bahwa baptisan Roh Kudus hendak menunjukkan keadaan dimana manusia dimungkinkan kembali untuk mencapai kesucian Allah. Baptisan Roh Kudus menunjuk suatu kemampuan yang diberikan manusia untuk menjadi manusia seperti yang dirancang Allah sejak semula. Baptisan Roh Kudus tidak otomatis membuat seseorang menjadi sempurna atau selamat.

Jika seseorang tidak bisa menolak atau memberontak terhadap pimpinan-Nya berarti manusia menjadi “robot” dan kehilangan kebebasan memilih. Firman Tuhan mengatakan bahwa jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh. Kata “jika kita hidup oleh Roh” dalam teks aslinya adalah ei zomen pneumatic .

Hidup oleh Roh berarti telah memiliki pimpinan Roh atau sudah dibaptis oleh Roh Kudus atau sama dengan telah memiliki potensi untuk hidup sesuai dengan kesucian Allah. Kata pimpinan atau memimpin dalam teks aslinya adalah stoikheo.

Kata Stoikheo ini selain berarti berjalan seirama juga berarti setuju dengan (agree with) dan mengikut (follow). Dalam kata stoikomen tersebut terdapat unsure adanya pihak-pihak yang harus berjalan seirama atau sinkron, seperti sebuah proses baris-berbaris.

Dalam hal ini Roh Kudus tidak mengatur kaki hidup (kehendak) kita untuk seirama dengan diri-Nya. Kita sendiri yang harus mengatur kaki hidup kita untuk seirama dengan kehendak Roh Kudus inilah proses sinkronisasi, kita sendiri yang harus menyesuaikan diri terhadap kehendak Rok Kudus, bukan sebaliknya. 


Bagaimanapun, manusia tidak pernah kehilangan hendak bebasnya, sebab manusia harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Paulus sendiri walau sudah menjadi rasul tetap berusaha untuk berkenan kepada-Nya. 

Untuk berkenan kepada Tuhan, kita harus mengusahakannya sendiri, bukan karunia. Dalam teks aslinya kata “berusaha” adalah philotimeomai . Yang selain berarti berusaha juga berarti beramabisi dengan kuat. Dalam teks alkitab bahasa inggris ada yang menerjemahkan: therefore also we have asour ambitlon, whether at home or absent, to be pleasing to him. Kata berusaha dalam teks ini menunjukkan adanya “niat” dari individu untuk melakukan kehendak Allah, bukan kehendaknya sendiri. Niat atau ambisi tersebut lahir dari diri sendiri.

Kisah dalam kejadian 6:1-4 menunjukkan bahwa sekalipun Roh Kudus menuntun manusia, tetapi tanpa injil manusia tidak dapat memenuhi tuntunan kesucian Allah. Itulah sebabnya dikatakan bahwa injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan, seperti yang terdapat dalam Roma 1:16-17. “sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam injil, karena injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang yahudi, tetapi juga orang Yahudi.

Sebab didalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan pemimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “orang benar akan hidup oleh iman”. Dapat disimpulkan bahwa tanpa kebenaran injil tidak mungkin seseorang selamat (dikembalikan ke rancangan semula Allah). Demi adanya injil, maka selama tiga setengah tahun dengan tiada henti Tuhan Yesus mengajarkan isi injil kepada bangsa Israel.

Selanjutnya demi keselamatan bisa dialami banyak orang sampai ke ujung bumi. Maka orang percaya harus mengajarkan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus. Tanpa menerima dan mengerti apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, seseorang parti tidak selamat.

Tuhan Yesus Memberkati

Keberadaan Allah Bapa Dan Roh-Nya Terhadap Orang Percaya. Yesus Dipenuhi Roh Kudus? Ini Ulasannya

Mysavior-Untuk lebih memahami maksud dan pengertian baptisan Roh Kudus, perlu dijelaskan bahwa Roh Kudus sudah ada bersama dengan Allah Bapa sebelum dunia dijadikan, dari kekekalan sampai kekekalan. Sesungguhnya, Roh Kudus sama dengan Roh Allah. Roh Kudus adalah Roh Allah Bapa sendiri. Allah Bapa ada di dalam surga, Roh-Nya-lah yang hadir dimana-mana.


""Jadi, Roh kudus adalah cara keberadaan lembaga Ilahi atau Allah (Elohim) yang mewakili Allah Bapa dan Allah anak, di segala tempat. Roh Kudus menunjukkan adanya kehadiran Allah. Mestinya sebelum belajar mengenai baptisan Roh Kudus, kita terlebih dahulu memahami mengenai hubungan antara Allah Bapa, Allah anak Bapa dan Roh Kudus dengan benar"".

Pada Zaman Perjanjian baru, cara keberadaan Roh Allah atau Roh Kudus berbeda dengan cara keberadaan-Nya di Perjanjian Lama. Di zaman Perjanjian Baru, Roh Allah berkenan merasuk dalam kehidupan orang percaya secara lebih permanen, sehingga tubuh orang percaya disebut sebagai bait Roh Kudus. Kalau dalam perjanjian lama, bait Roh Allah adalah bangunan yang dibangun oleh Salomo, tetapi di perjanjian baru bait Roh Kudus adalah tubuh dan kehidupan orang percaya sendiri. Di sini letak keunikan cara keberadaan 

Allah yang tidak dialami oleh Umat Perjanjian Lama sejak Roh Allah undur dari manusia.
Tuhan Yesus pernah mengatakan bahwa kalau bait Allah diruntuhkan. Ia sanggup membangunnya kembali dalam tiga hari. Maksud bait Allah itu adalah tubuh-Nya sendiri. Jadi, sebelum orang percaya memiliki tubuh sebagai bait Roh Kudus, Tuhan Yesus sendiri telah memperagakan tubuh yang menjadi bait Roh Kudus. Dalam hal ini kita dapati bahwa Tuhan Yesus pun dipimpin Roh Allah atau Roh Kudus dalam perjalanan hidup-Nya di bumi ini.

Firman Tuhan mengatakan bahwa Allah mengaruniakan Roh-nya dengan tidak terbatas bagi Tuhan Yeusu. Jadi kehebatan Tuhan Yesus bukan karena dia adalah anak Allah yang memiliki kuasa khusus dan istimewa karena Tuhan Yesus telah mengosongkan diri-ia bisa berkuasa karenas Roh Kudus menuntun-Nya.

Dengan pimpinan Roh Kudus, Tuhan bisa mengikuti kehendak Allah Bapa sampai berhasil lulus atau menang sebagai corpus delicti, yaitu taat sampai mati di kayu salib. Dia menjadi yang sulung di antara banyak saudara, artinya bahwa orang percaya juga dapat memiliki pengalaman atau kemampuan yang sama sehingga bisa lulus atau menang seperti dia. Tuhan Yesus menjadi pokok keselamatan ( Yun. Aitios )artinya menjadi “penggubah” atau mengatur atau merancang manusia memiliki kualitas seperti diri-Nya.

Tuhan Yesus sedah dituntun Roh Kudus sejak kecil, sehingga dapat menjadi seorang yang berkenan kepada Allah Bapa. Ada pun burung merpati yang turun ketika ia dibaptis oleh Yohanes pembaptis, menunjukkan bahwa dia-lah anak domba Allah yang akan membaptis orang percaya dengan api dan Roh. Burung merpati hanya sebagai tanda bahwa dia-lah sang anak domba Allah agar Yohanes pembaptis dapat memproklamirkan-Nya.

Lagi pula, tanpa tanda tersebut Yohanes pembaptis tidak memilikiverifikasi. Dengan adanya tanda itu saja Yohanes pembaptis masih bisa meragukan kemesiasan Tuhan Yesus, apa lagi kalau tidak ada tanda tersebut. Sejak baptisan dalam bentuk burung merpati hinggap pada Tuhan Yesus, maka ia harus mulai bergumul untuk menyelesaikan tugas Bapa sampai mati di kayu salib dan dibangkitkan untuk membinasakan pekerjaan iblis atau mengalahkannya. 

Hati ini sejajar dengan murid-murid Tuhan Yesus yang sejak dibaptis Roh Kudus di Yerusalem, mereka dapat mengerti Firman untuk disempurnakan dan harus menyelesaikan tugas penyelamatan dengan menderita atau memikul salib seperti Tuhan Yesus. Baptisan Roh Kudus diberikan dalam rangka menerima mandate dari Tuhan Yesus untuk memberitakan injil sampai ke ujung bumi.

Tuhan Yesus Memberkati

Mungkinkah Babtisan Roh Kudus Sebagai Momentum Saja Atau Proses Saja. Ini Ulasannya.

Mysavior-Baptisan Roh Kudus sebenarnya tidak hanya menunjukkan pada suatu momentum,tetapi lebih menunjuk suatu proses. Memang dalam alkitab mengesankan bahwa pembaptisan Roh Kudus adalah sebuah momentum. Dalam kitab kisah para rasul, beberapa kali dikisahkan mengenai hal tersebut. Peristiwa turunya Roh Kudus menunjukkan bahwa zaman atau masa Roh Kudus bekerja dalam kehidupan orang percaya, sudaah dimulai. Semua baptisan Roh Kudus di kitab kisah para Rasul selalu dilakukan oleh Rasul-rasul, bukan oleh yang lain.


Hal ini hendak menunjukkan bahwa gereja tidak dibangun di atas dasar apa pun selain oleh para Rasul. Baptisa tersebut terjadi di Yerusalem, Yudea, Samaria dan Efesus yang mewakili ujung bumi. Setelah peristiwa baptisan di beberapa tempat tersebut- di sepanjang perjalanan rasul-rasul dan paulus sendiri selama puluhan tahun serta dalam catatan sejarah gereja- tidak ada lagi peristiwa yang menunjukkan baptisan Roh Kudus seperti yang terjadi pada abad awal gereja Tuhan.

Baptisan Roh Kudus berarti orang percaya ditenggelamkan dalam kehidupan yang bersekutu dengan Allah di dalam atau melalui Roh-Nya. Itulah sebabnya orang percaya tidak boleh hidup sembarangan sebab dapat mendukakan Roh Kudus yang dimateraikan di dalam dirinya. Orang yang menerima Roh Kudus berarti tubuhnya menjadi bait Roh Kudus. Ia tidak boleh mencemarkan tubuhnya dengan dosa. Ia harus memuliakan Allah dengan Tubuhnya.

Orang yang menerima Roh Kudus adalah orang menerima tanggung jawab untuk belajar dan terus dimuridkan agar sempurna seperti yang Allah Bapa kehendaki. Justru dengan menerima baptisan Roh Kudus, orang percaya memiliki tuntutan beban yang sangat berat, yaitu untuk berusaha menjadi manusia yang berbeda dengan lingkungannya dan layak menjadi anggota keluarga Allah. Mengabdi kedepan Tuhan.

Sebagai orang percaya yang dewasa, kita tidak lagi mengharapkan baptisan Roh Kudus yang disertai tanda-tanda spektakuler seperti di Yerusalem. Sebab pada dasarnya, ketika seseorang percaya kepada Tuhan Yesus, ia telah menerima baptisan Roh Kudus. Yang penting adalah bagaimana menjaga hubungan dengan Tuhan, hidup dalam kesucian yang sejati dan terus dalam proses pendewasaan atau penyempurnaan. Kalau dalam masa-masa tertentu terjadi “lawatan khusus” bagi umat Tuhan, dimana tanda-tanda spektakuler dinyatakan, hal itu sebenarnya hanya sebagai peringatan bahwa Roh Kudus masih eksis menuntun orang percaya kepada rencana penyelamatan.

Lawatan Tuhan sering merupakan teguran bahwa orang Kristen telah mencintai dunia. Lawatan yang disertai dengan tanda-tanda spektakuler bukan bermaksud agar orang Kristen mengulangi lagi tanda-tanda spektakuler sebagai tanda baptisan Roh Kudus. Tetapi agar gereja kembali kepada maksud tujuan keselamatan diberikan.


Banyak gereja salah mengerti, mereka pikir lawatan-lawatan Tuhan seperti yang terjadi azusa street, Los angelos, California amerika serikat- pada tanggal 6 april 1906 berlanjut sampai tahun 1915- adalah peringatan dan perintah Tuhan agar tanda-tanda pentakosta yang yang terjadi di Yerusalem pada tahun 30 harus diulangi. Gerakan pentakosta dan karismatik menekankan pada tanda-tandanya tetapi kurang memperhatikan tujuan lawatan, yaitu kesempurnaan moral anak-anak Tuhan seperti Bapa.

Pada kenyataannya, kita menyaksikan tidak sedikit took-toko pantekosta yang jauh melakukan pelanggaran moral. Jemaatnya pun tidak menunjukkan sebuah kehidupan unggul sebagai anggota keluarga kerajaan surga yang bermoral Allah atau seperti Tuhan Yesus. Gereja-gereja yang lahir dari gerakan di azusa street terpecah-pecah karena terjadi banyak konflik dan pertikaian. Gerakan tersebut di tahun-tahun berikut menjadi suam dan dingin sehingga memerlukan lawatan.

Tidak sedikit kondisi gereja yang mengaku sebagai “pewaris pentakosta” menjadi bahan olokan banyak gereja protestan yang non- pentakosta atau non-karismatik sejatinya, semua orang Kristen dari gereja mana pun yang benar adalah pewaris pentakosta.

Bacalah Kutipan Berikut : Kisah 2,8,10, 19; 2) Matius 16:8; 3) Kisah 2: 4) Kisah 10; 5) Kisah 8; 6) Kisah 19; 7) Efesus 4:30; 8) 1 Korintus 6:12-20; 9) 1 Petrus 1:17

Tuhan Yesus Memberkati !!

Peripateo : Bisakah Pimpinan Roh Kudus Ditolak Setelah Dibabtis ? Ini Ulasannya.

Mysavior-Apakah seseorang yang telah dibaptis Roh Kudus bisa menolak pemimpinan Roh Kudus, sehingga Roh Kudus meninggalkannya? Banyak orang berpikir bahwa seseorang sudah dibaptis Roh Kudus maka ia tidak bisa menolak pimpinan Roh Kudus atau tidak bisa murtad lagi. Seakan-akan baptisan tersebut menjadi materai yang secara permanen membuat seseorang tidak dapat berpisah. Benarkah ini?


Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka haruslah kita menganti dengan benar kisah dalam kejadian 6:1-4. “ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

Berfirmanlah Tuhan: “Roh-ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.” Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu saudaranya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka: inilah orang-orang gagah yang perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.”

Dalam paragraph ini Roh Allah atau Roh Kudus berusaha untuk menuntun anak-anak Allah yaitu keturunan set, walaupun nenek moyang mereka (adam dan hawa) telah gagal hidup dalam kehendak Allah. Hal ini menunjukkan keadilan Tuhan sekaligus untuk membuktikan kebenaran-Nya sehingga Allah tidak bisa dipersalahkan.

Ternyata bukan hanya Adam yang gagal, keturunanya pun ketika dipimpin Roh Kudus untuk menjadi manusia yang dikehendaki oleh Allah, juga gagal. Hal ini membuktikan bahwa semua manusia telah berdosa (meleset dari kesucian Allah) sehingga kehilangan kemuliaan Allah! Tidak ada seorang manusia pun yang benar, jika dipandang dari kesucian Allah atau standar yang telah sesuai dengan rancangan semula-Nya.

Keturunan Set ternyata menolak hidup sesuai dengan kehendak Roh Allah, mereka amengikuti keinginan mereka sendiri, sehingga Roh Allah undur. Hidup menurut kehendak diri sendiri inilah yang disebut sebaga hidup dalam “daging”. Itulah sebabnya dalam Roma 8:8 dikatakan bahwa mereka yang hidup dalam daging (Yun. En sarkei; ev..), tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Jadi, kalau seseorang masih hidup dalam daging, ia tidak mungkin selamat, seperti yang tertulis dalam Galatia 5:21, “…bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah”,

Untuk ini jangan kita berpikir bahwa yang penting percaya, maka kita pasti selamat. Seorang yang selamat. Adalah mereka yang bermoral Allah yaitu tidak hidup dalam daging. Firman Tuhan mengatakan bahwa kalau seseorang tidak hidup dalam Roh, tidak berlaku atau berkarakter seperti kesucian Bapa, berarti ia bukan anak Allah sebab Allah tidak memandang muka. Itu berarti orang tersebut tidak bersedia ditebus oleh Tuhan Yesus dari cara hidupnya yang sia-sia. Penebusan oleh darah Tuhan Yesus dimaksudkan agar manusia dikembalikan menjadi manusia seperti rancanga semula-Nya.

Oleh sebab itu seseorang harus member diri dipimpin oleh Roh, bukan oleh dagingnya (Galatia 5:16. Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menurutin keinginan daging).

Maksudnya adalah membiasakan diri berjalan sesuai dengan kehendak Roh. Kata “hiduplah” dalam teks aslinya adalah peripateo yang memiliki beberapa pengertian antara lain;

A. Be have (berperilaku atau berkebiasaan)
B. Conduct ourselves (mengatur diri sendiri),
C. To walk (berjalan),
D. To make one’s way, progress (membuat jalan seseorang: kemajuan),
E. To make due use of opportunities (memanfaatkan peluang),
F. To regulate one’s life,
G. To conduct one’s self,
H. To pass one’s life (mengatur kehidupan sendiri untuk lulus).

Pada dasarnya kata peripateo menunjuk pada usaha membiasakan hidup (sesuai dengan Roh Kudus). Tentu saja pembiasaan ini membutuhkan perjuangan dan latihan dalam waktu yang panjang.

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Mandat Tuhan Yesus Waktu Ia Naik Ke Surga Untuk Kita Orang Percaya

Mysavior- Tuhan Yesus memberikan amanat seiring pada waktu kenaikan-Nya di Surga. Ia memberikan mandat kepada orang-orang percaya untuk menjadi muridnya. Hal inipula menjadi sarana bagi orang percaya untuk memperoleh makhota kehidupan.


Dalam Yohanes 20:21 Tuhan Yesus berkata: “ Seperti Bapa mengutus Aku demikian juga Aku mengutus kamu...”

Ia naik ke Surga namun pekerjaan tidak pernah berhenti sampai disitu saja. Roh kudus datang meneruskan pekerjaan-Nya di dalam dan melalui kehidupan orang percaya yakni saudara dan saya. Ini adalah sebuah kehormatan besar.

Ia melayakkan kita untuk memberikan kesempatan untuk menjadi kawan sekerja Allah.
Dalam Matius 28:18-20 yang kita kenal dengan sebutan Amanat Agung Tuhan Yesus memberikan mandat kepada kesebelas murid-Nya.

Mandat tersebut berlaku untuk semua orang percaya yang hidup pada zaman ini. Di balik amanat agung tersebut terdapat rahasia kehidupan pelayanan gereja Tuhan di dunia yaitu panggilan anak-anak Allah bagi generasinya.

Esensi Amanat Agung pada dasarnya adalah panggilan untuk menjadi murid Tuhan bagi orang yang telah menerima-Nya yaitu Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi. Jiwa dan isi Amanat Agung ini harus dimengerti dengan benar dan diterima dengan lapang. Untuk memanggil kita bukan hanya sekedar menjadi orang yang beragama Kristen, atau menjadi anggota Gereja dan melakukan segala liturgi.


Kekristenan yang tidak mengenal pemuridan adalah kekristenan yang tidak akan bertumbuh . panggilan untuk bertumbuh ini haruslah disambut dengan positif bukan sebagai tekanan atau tuntutan yang membebani. Panggilan ini merupakan kesempatan yang sangat mahal walau berat. Ironisnya, dewasa ini terdapat gereja-gereja yang tidak mengerti panggilan-Nya, yaitu memuridka segala bangsa.

Gereja sibuk dengan segala kegiatan gerejani yang kelihatan aktif dan rohani, bertendensi kepada pekerjaan Tuhan , tetapi sebenarnya telah luncas. Mereka hanya menjalankan Visi gerejani yang tidak membawa umat kepada proyek pemuridan. Dengan kegiatan tersebut , gereja semakin berwarna duniawi dan agamawi yang membedaka gereja yang benar dengan agama di luar gereja adalah pemuridan. Bukan pada kegiatan keberagamaannya, bukan pada syariat lahiriahnya.

Semua hal yang bernilai agamani dimiliki oleh semua agama pada umumnya.tetapi proses pemuridan dengan pola yang diajarkan oleh Tuhan Yesus hanya ada pada kekristenan yang sejati. Proses inilah yan akan menjadikan gereja semakin cemerlang da semakin berbeda dengan dunia ini. semua orang dapat menjadi murid Tuhan. Bukan hanya mereka yang sempat mengenyam bangku sekolah teologia saja, atau yang berpredikat pendeta atau hamba Tuhan. Pola berpikir yang salah tersebut adalah akibat pola pelayanan gereja yang salah. Seharusnya semua umat Tuhan dimuridkan, diajarkandan dilengkapi dengan berbagai perlengkapan rohani yang baik, sehingga kemudia hari umat dapat pelayanan pekerjaan Tuhan.

Gereja yang benar adalah gereja yang mengakui dan menerima bahwa Yesus adalah Mesias, Dia adalah Kristus yang diurapi. Pengakuan ini yang akan memberikan kuasa kepada gereja. Hal ini dapat kita mengerti sebab Amanat Agung Tuhan Yesus beralaskan pada pengakuan bahwa Dia adalah yang diurapi, Ia sebagai penguasaha di Surga dan Bumi.

Pembberian kuasa bagi Yesus adalah landasan bagiorang percaya yang menerima mandat-Nya, yaitu menjadikan semua bangsa murid-Nya. Maka gereja Tuhan di akhir zaman harus bangkit untuk memuridkan anggota Gereja Tuhan harus membenahi diri guna melengkapi kegiatanya yang bertendensi kepada pemuridan. Gereja harus merealisir Amanat Agung ini kepada semua anggotanya, tanpa terkecuali. Gereja harus menjadi sekolah Alkitab bagi Jemaat.

Dalam Amanat Agung ini juga tersurat jaminan bahwa Yesus sebagai pemberi mandat akan menyertai gereja-Nya dan memperlengkapi orang percaya dengan kuasa untuk melaksanakan amanat-Nya tersebut.

Oleh karena itu, mari kita sambut kenaikan-Nya ke Surga dengan ucapan syukur sebab dengan kenaikan-Nya Tuhan Yesus ke Surga tersedia panggilan Agung dan berkat Allah yang melimpah.

Tuhan Yesus Memberkati !

Makna Kenaikan Tuhan Yesus Bagi Semua Orang Tanpa Kecuali

Mysavior- Ternyata sudah menjadi budaya atau tradisi dunia dalam lingkup keagamaan yaitu menjadikan peristiwa-peristiwa besar yang berkaitan dengan tokoh agamanya sebagai hari raya. Demikian juga dengan kenaikkan Tuhan Yesus. Peristiwa ini dianggap besar, lalu dijadikan hari raya dan kita melakukan selebrasi di dalamnya.


Pertanyaan yang jarang diajukan oleh sebagian besar orang :

Pernakah anda menemukan jawaban mengapa kita merayakan hari raya ini ?. apa yang menarik dari kenaikan Tuhan Yesus sehingga dianggapnya sebagai hari raya ? ternyata banyak orang Kristen yang merayakan kenaikkan Tuhan Yesus tanp pengertian yang tepat.

Hanya mengikuti orang lain yang secara buta merayakan kenaikkan Tuhan Yesus ke surga, maka sia-sia perayaan kenaikkan Tuhan Yesus ke Surga. Kalau kita membaca Injil tidak semua penulis Injil mencantumkan peristiwa ini ( Matius dan Yohanes tidak ) . kalau peristiwa penyaliban Tuhan Yesus karena dianggap urgen dan penting, terdapat dalam semua kitab Injil.

Dalam Kisah Rasul 1:9-10, Malaikat berkata “ mengapakah kamu berdiri melihat ke langit ?
Jangan hanya terkesima melihat kenaikkan Tuhan Yesus ke Surga, yang penting sekarang adalah bagaimana kita mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya kembali.

Kalimat ini sangat beralasan sebab banyak orang Kristen yang sebenarnya tidak mempersiapkan diri untuk menyambut kedatang-Nya kembali.

Dalam Yohanes 14:1-2 Yesus berkata “ Aku pergi menyediakan tempat bagimu”.
Perumahan atau papan adalah kebutuhan primer manusia. Itulah sebabnya, pemerintah gia membangun rumah-rumah, real estate supaya orang memiliki tempat berteduh dan nyaman tinggal, setelah roh meninggalkan tubuh ini kita pun sangat membutuhkan tempat tinggal.


Justru tempat tinggal untuk kebutuhan kita yang kekal jauh lebih penting. Tempat tinggal untuk roh tidak dapat dibangun oleh tangan manusia atau kontraktor manapun juga. Hanya tangan Allah yang mampu membangunnya untuk kita. Manusia tidak dapat memperolehnya sekalipun memiliki banyak harta, kecuali ia yang memiliki rumah kekal itu berkenan menganuhgerahkannya.

Dengan kenaikkan-Nya ke Surga. Ia menyediakan tempat bagi kita , sebab Ia mau dimana Ia ada, kita ada. Ia merintis melalui pengorban-Nya, kematian-Nya dan Kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya di Surga sebagai syarat mutlak dari bukti kemenangan-Nya.

Ia akan kembali ke dalam kemuliaan-Nya, dimana ada tempat yang dijanjikan-Nya itu. dunia ini bukan rumah kita, di dalam dunia ini kita hanya menumpang saja !

Dengan demikian kematian bukanlah momok yang menakutkan, melainkan jembatan emas untuk memasuki kehidupan bahagia sempurna bersam Tuhan. Inilah pengharapan yang paling membahagiakan.

Ini bukanlah janji kosong tapi kenyataan yang akan dialami oleh setiap orang percaya yang telah bertobat dan lahir baru.

Dalam hal ini, kita dipanggil untuk mempersiapkan diri. Roh Kudus diutus-Nya untuk membawa kita kepada segala kebenaran-Nya.

Dalam Yohanes 16:7 Tuhan Yesus berkata: “adalah lebih berguna jika Aku pergi....” . sebab dengan kepergian-Nya, Ia mengutus Roh Kudus ke dalam dunia untuk mendampingi ( tinggal di dalam )diri orang percaya. Roh kudus adalah Parakletos ( advokad, pendamping, penghibur). Roh Kuduslah yang akan menggarap kita untuk membuat kita layak, selama kita memberi diri digarap oleh-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati