Perbedaan Kepenuhan Dan Dampak Roh Kudus Secara Permanen Dan Temporal

Mysavior-Kata kepenuhan Roh Kudus memberi kesan seakan-akan Roh Kudus sesuatu yang memiliki volume yang dapat dibaga-bagi. Padahal Roh Kudua adalah pribadi, bukan benda (cair atau padat) yang dapat dibagi-bagi. Perlu dipahami bahwa Roh Kudus adalah cara keberadaan Allah. 



Cara keberadan Allah ini sangat dinamis dan fleksibel. Di perjanjian lama dalam berbagai kasus diungkapkan bagaimana seseorang memenuhi Roh Kudus dengan menifestasinya. Demikian pula dalam perjnjian baru, manisfestasi kepenuhan Roh atas setiap orang buisa berbeda. 

Di perjanjian baru Roh Kudus juga bisa memanifestasikan diri seperti dalam bentuk burung merpati dan lidah api. orang-orang yang dipenuhi Roh Kudus secara temporal juga menampilkan berbagai menifestasi yang tidak ditemukan di perjanjian lama. Manifestasi umat perjanjian baru yang yang dipenuhi Roh Kudus secara temporal bermacam-macam, sesuai dengan karunia yang diberikan kepada masing-masing individu.

Seperti yang telah dijelaskan bahwa ada dua tipe kepenuhan Roh, yaitu secara permanen dan secara temporal. Lebih mendalam dijelaskan di bawah ini mengenai kepenuhan Roh secara temporal dan secara permanen. Kepenuhan Roh secara temporal dengan berbagai menifestasi adalah pekerjaan Roh Kudus sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. 

Biasanya berbeda-beda manifesasi orang yang penuhi Roh Kudus secara temporal. Ketika simson dipenuhi Roh, ia bisa merobek mulut singa. Berbeda dengan saul yang mengalami kepenuhan Roh, ai bisa bertelanjang badan di depan Samuel. Kepenuhan Roh secara temporal ini tidak membuat simson dan saul menjadi orang benar secara permanen. Hal ini member pelajaran yang berharga bahwa orang yang dupenuhi Roh secara temporal tidak menjamin dirinya menjadi dewasa Rohani. 


Terdapat kelompok orang Kristen yang menganggap begitu berharganya pengalaman kepenuhan Roh secara temporal dengan berbagai manifestasinya. Tetapi dikemudian hari, di antara mereka ada yang menjadi orang-orang yang tidak memberkati orang lain, kerena perbuatannya tidak sesuai dengan kesuciahn Tuhan. Kepenuhan Roh secara temporal tidak otomatis membuat seseorang mengenakan kodrat Ilahi. Tetapi kepenuhan Roh secara permanen membuat seseorang mengenakan kodrat ilahi. Tetapi bagaimana pun, pengalaman dipenuhi Roh Kudus secara temporal member kesan yang sangat kuat dalam diri seseorang. Oleh sebab itu hendaknya seseorang tidak merasa puas dengan pengalaman kepenuhan Roh secara tewmporal dengan berbagai karunia yang bisa didemonstrasikan.

Karunia tidak otomatis membuat seseorang dewasa, ironis banyak orang Kristen yang tidak mengenal kenenaran, sehingga mereka hanya suka dengan pengalaman supranatural berkenaan dengan karunia-karunia Roh. Padahal pengalaman tersebut tidak menjamin seseorang menjadi dewasa. Sejatinya, yang harus kita gumuli adalah kepenuhan Roh secara permanen. Kepenuhan Roh secara permanen memiliki manifestasi yang sama. 

Kepenuhan Roh secara permanen bertalian dengan kedewasaan Rohani seseorang. Dimana mereka memiliki kapasitas berjalan dengan Tuhan. Dalam hal ini seberapa seseorang dipenuhi Roh Kudus, perarti pula seberapa jauh atau beberapa dalam seseorangbisa berjalan dengan Tuhan. Kepenuhan Roh secara permanen menentukan kualitas hidup seseorang. Hal ini bukan disebabkan Roh Kudus bisa dibagi-bagi tetapi cara keberadaan dan bekerja Roh Kudus dalam diri setiap orang berbeda-beda. 

Di perjanjian lama ketika musa dipenuhi Roh Kudus, ia membagi Roh Kudus kepada tua-tua Israel. Terkesan Roh Kudus adalah satu pribadi yang tidak dapat dibagi-bagi. Cara keberadaan dalam bekerja Roh Kudus di dalam diri musa dan di dalam kehidupan tua-tua Israel berbeda. Setelah para tua-tua Israel dipenuhi Roh Kudus, tidak ,lama kemudian mereka tidak lagi dipenuhi dengan Roh atau kepenuhan itu hilang. Berbeda dengan yosua yang penuh dengan Roh secara permanen. Roh Kudus tetap memenuhi Yosua, sebab kapasitas diri Yosua lebih dari tua-tua Israel.

Tuhan YESUS Memberkati dan Mengasihi Anda Selamanya

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »