Keuntungan Dan Resiko Memutuskan Kontrak Pelayanan Dengan Tuhan Melayani Seumur Hidup

Mysavior- Manusia tidak hanya sekedar hidup di bumi dan tinggal seenaknya jangan menjadi alasan karena Tuhan Maha Kasih yang senantiasa memelihara hidup kita siang dan malam hari bahkan segala kebutuhan yang kita butuhkan Tuhan sediakan dengan cukup bahkan kelimpahan kita menjadi lupa apa tujuan kita semasih hidup ini.


Perlu diingat bahwa :

Manusia itu dituntut untuk melayani seumur hidup di bumi ini, melayani beranekaragam atmosfirnya, misalnya melayani keluarga dengan penuh kasih sayang dan menolong sesama dalam kesusahan dan menguatkan mereka agar tetap teguh dalam Tuhan serta dituntut untuk melayani siapaun tanpa kecuali baik ras, agama, suku, bahasa dan status maupun hal lainnya yang bersyarat positif tanpa pamrih bahkan lebih ditekankan kita harus melayani pekerjaan Tuhan di bumi semau dan sekehendak-Nya.

Sebagai Perenungan Untuk merespon panggilan Tuhan , bacalah kutipan berikut : 
1 Samuel 12:1-25Mengenai aku, jauhkanlah dari padaku untuk berdosa kepada Tuhan dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus ( 1 Samuel 12:23).

Dalam dunia kerja, setiap orang yang terdaftar sebagai karyawan di sebuah perusahaan terikat oleh kontrak kerja. Mereka mesti mematuhi dan menjalankan berbagai aturan perusahaan dalam masa kerja mercka. Jika masa kerja berakhir, mcreka boleh mclanjutkan atau memutuskan kerja sama tersebut. Hal itu tidak berlaku dalam pclayanan kita pada Tuhan.

Pelayanan bukanlah kontrak kerja. Bagi setiap orang yang telah dipanggil menjadi umat-Nya, kita pun melayani Dia sepanjang masa. Tidak ada kata pensiun! Selama kita hidup di dunia, kita terus-menerus melayani.

Apa pun kondisi kita, susah atau senang, berlimpah atau kekurangan, muda atau tua, tidak ada kata berhenti dalam melayani!

Samuel, salah satu nabi Tuhan, hidup melayani sebagai juru bicara Tuhan bagi umat-Nya. Ketika ia semakin tua, kekuatan dan kemampuannya pun ikut berkurang. la kemudian meminta diri kepada umat Isreal seiring dengan terpilihnya pemimpin baru, yaitu
Saul, seorang raja baru. Secara formalitas jabatan, Samuel memang telah mengundurkan diri; tetapi dari segi pelayanan, ia tetap aktif.


Dalam masa tua yang penuh keterbatasan, ia tetap melayani sebagai seorang pendoa dan penasihat bagi Israel.

Demikian juga dalam kehidupan kita, jangan ada kata berhenti melayani. Selama kita masih hidup, tetaplah melayani. Ketika kelak usia kita menjadi tua dan kekuatan semakin berkurang, tetaplah melayani. Seperti Samuel, kita bisa menjadi pendoa dan penasihat bagi orang-orang yang melayani menggantikan kita.

Tuhan Yesus Memberkati !

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »