Ada 4 Tipe Manusia Dalam Konteks Saudara & Persaudaraan Di Dalam Tuhan

Mysavior- Setiap manusia harus tahu dan mengenal filosofi antara saudara dan persaudaraan dalam kehidupan pribadi lepas pribadi. Manusia banyak mispersepsi memahami kedua item tersebut di atas . Saudara (brother or sister ) gravitasinya ke benda sedangkan Persaudaraan (brotherhood) gravitasinya Sifat.


Untuk lebih paham dan menguasainya silakan baca semua karena patut untuk jadikan pedoman dalam hidup bersaudara dan persaudaraan.

Brother and Brotherhood

1. Jika ada yang bertanya adakah kaitan antara “Brother and Brotherhood”
jawabannya mungkin akan mengagetkan: pasti tidak ada kaitannya.
2. Saudara tidak akan membuat kita bahagia. Yang membuat kita bahagia adalah persaudaraan.
3. Saudara adalah orang-orang yang terhubung dengan kita karena pertalian darah yaitu berdimensi fisik.
4. Sementara persaudaraan adalah orang-orang yang terhubung dengan kita karena pertalian hati yaitu berdimensi spiritual.

Perhatikan Pernyataan berikut ini !

a. Jika menilik sejarah, banyak kejahatan yang dilakukan oleh saudara kepada saudaranya sendiri.
b. Kisah pembunuhan pertama dalam sejarah umat manusia, antara Qabil dan Habildilakukan oleh saudara atas saudaranya sendiri.
c. Begitu pula dalam kisah konspirasi saudara-saudara Nabi Yusuf untuk melenyapkannya.
d. Jika dalam kasus Qabil dan Habil berlaku kejahatan oleh saudara one-on-one.
e. Dalam kisah Nabi Yusuf yang terjadi adalah persekongkolan jahat berkelompok oleh sesama saudara lebih dari satu orang.
f. Kisah-kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa saudara yang bertali secara darah (fisik) bisa menjadi musuh saat tidak ada pertalian hati (spiritual).

Ada 4 tipe manusia dalam konteks saudara dan persaudaraan:

i. Saudara yang menunjukkan persaudaraan. Inilah surga.
ii. Bukan saudara namun menunjukkan persaudaraan. Ini adalah kebahagiaan (happiness).
iii. Bukan saudara dan tidak menunjukkan persaudaraan. Ini disebut ketidakbahagiaan (unhappiness).
iv. Saudara tapi tidak menunjukkan persaudaraan. Inilah neraka.

Perlu mengkaji dan melakukan hal di bawah ini dengan benar !

A. Jika ada orang yang bukan saudara dan dia tidak menunjukkan persaudaraan kepada kita, kita bisa dengan mudah menghindarinya.
B. Kita bisa memilih komunitas lain tanpa harus bertemu dengannya.
C. Namun akan lebih berat bagi kita jika yang tidak menunjukkan persaudaraan itu adalah saudara kita sendiri.
D. Disinilah kita perlu memaknai setiap kondisi yang kita hadapi agar tidak mengalihkan kita dari kebahagiaan.
E. Kepada mereka yang tidak menunjukkan persaudaraan, kita bisa memaknainya sebagai cara Tuhan untuk menjadikan diri kita agar menjadi manusia yang lebih baik.
F. Hilangnya rasa persaudaraan dari saudara kita tidak boleh menjadi penghalang bagi kita untuk merayakan setiap momentum dalam hidup kita.


Lantas, apa yang dibutuhkan untuk memunculkan rasa persaudaraan khususnya antara sesama saudara ?

1. Kata kuncinya adalah connectedness yaitu rasa terhubung satu sama lain, rasa bahwa kita adalah satu tubuh kesatuan dalam persatuan.
2. Disaat ada bagian dari tubuh kita yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakannya.
3. Demikian pula sebaliknya, saat bagian tubuh yang sakit itu pulih, seluruh tubuh merasakan kesegaran.

CONNECTEDNESS ( rasa keterhubungan ) dalam bentuk apapun, termasuk sosmed, WA -adalah salah satu upaya untuk menyatukan hati.

Ada 2 ciri connectedness :

i. Kita merasa senang jika saudara kita mendapatkan kebaikan, dan kita merasa sedih saat saudara kita mendapatkan keburukan. Inilah yang dianalogikan sebagai satu tubuh.
ii. Kita selalu berhubungan dengan saudara kita meski kita sedang tidak membutuhkannya, silahturahmi.

Semoga bisa jadi inspirasi agar bisa menjadi saudara yang baik dan menjaga persaudaraan.

SALAM Brother and Brotherhood


Kisah Nyata ! Pemberi Lebih Diberkati Dari Pada Menerima. Ini Alkitabiah

Mysavior-Memberi identik dengan memberkati. Pemberi itu beraneka jenis situasi, tujuan dan maksudnya tergantung pribadi setiap orang .


Pada era digital ini menjadi pemberi itu susah ditemukan mengingat zaman tren ini tidak ada yang gratis dalam hal apapun. Namun perlu diketahui bahwa memberi lebih diberkati dari pada menerima merupakan ketetapan dan hukum absolut Allah semesta bagi orang yang melakukannya dengan tulus dan ikhlas.


Baiklah , mari kita simak dan menelaah makna memberi dari kisah nyata di bawah ini !

Pada zaman Tiongkok Kuno, ada seorang petani mempunyai seorang tetangga yang berprofesi sebagai pemburu dan mempunyai anjing-anjing galak.

Anjing-anjing itu sering melompati pagar dan mengejar domba-domba petani.
Petani itu meminta tetangganya untuk menjaga anjing-anjingnya, tapi ia tidak mau peduli.

Suatu hari anjing-anjing itu melompati pagar dan menyerang beberapa domba, sehingga terluka parah.
Petani itu merasa tak sabar, dan memutuskan untuk pergi ke kota untuk berkonsultasi pada seorang hakim.

Hakim itu mendengarkan cerita petani itu dan berkata;

"Saya bisa saja menghukum pemburu itu, memerintahkan dia untuk merantai dan mengurung anjing-anjingnya, tapi Anda akan kehilangan seorang sahabat dan mendapatkan seorang musuh.
Mana yang kau inginkan, sahabat atau musuh yang jadi tetanggamu?”Petani itu menjawab bahwa ia lebih suka mempunyai seorang Sahabat. 
"Baik, saya akan menawari anda sebuah solusi yang mana anda harus menjaga domba-domba anda, supaya tetap aman dan ini akan membuat tetangga anda tetap sebagai teman”.

Mendengar solusi pak hakim, petani itu setuju. Ketika sampai di rumah, petani itu segera melaksanakan solusi pak hakim. Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan menghadiahkannya kepada 3 anak tetangganya itu, yang mana mereka menerima dengan sukacita dan mulai bermain dengan domba-domba tersebut.


Untuk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu itu mengkerangkeng anjing pemburunya.Sejak saat itu anjing-anjing itu tidak pernah mengganggu domba-domba pak tani.

Sebagai rasa terima kasih atas kedermawanan petani kepada anak-anaknya, pemburu itu sering membagi hasil buruan kepada petani.Sebagai balasannya, petani mengirimkan daging domba dan keju buatannya.  
Dalam waktu singkat tetangga itu menjadi Sahabat yang baik. Jika Anda berkumpul dengan serigala, Anda akan belajar melolong.Tapi jika Anda bergaul dengan Rajawali, Anda akan belajar cara terbang mencapai ketinggian yang luar biasa.

Kenyataan yang sederhana tetapi benar, bahwa Anda menjadi seperti orang yang bergaul dekat dengan Anda. Persahabatan tidak ada sangkut pautnya dengan harta, jabatan dan popularitas. Persahabatan yang di dapat dari uang, pangkat dan ketenaran bukan persahabatan sejati, melainkan hanya pergaulan dangkal yang penuh kepalsuan, yang egois, materialis, munafik dan penuh kebohongan. Persahabatan sejati lahir dari kasih, ketulusan, kepercayaan, kejujuran, kesetiaan dan kebersamaan.

Itu sebabnya persahabatan itu indah, tidak dapat dinilai dengan harta benda, tidak dapat di perjual-belikan.


Tuhan Yesus Memberkati Dan Mengasihi Anda Selamanya

Tahu Allah Tapi Tidak Mengenal-Nya Maka Pengharapan Itu Tidak Ada

Mysavior- Hidup dalam pengharapan adalah hidup yang mengenal siapa Allah yang
sebenarnya. Tidak ada harapan tanpa mengenal Allah dengan benar.



Pertama Kita harus sadar bahwa Perspektif Harapan adalah bentuk dari cara berpikir agar apa yang diinginkan terpenuhi. Setiap orang pasti memiliki keinginan atau beberapa keinginan. Orang miskin ingin kaya, orang kaya ingin lebih kaya. Anak ingin sepeda, bapak ingin mobil. Orang sakit ingin sembuh, orang yang sehat ingin umur panjang. Karyawan ingin naik gaji, pemilik perusahaan ingin gaji yang murah. Pendeta ingin jemaatnya baik, jemaat ingin pendetanya baik, dan sebagainya.

Memiliki keinginan (atau keinginan-keinginan) dan berharap agar keinginan (keinginan-keinginan) itu terpenuhi, bukanlah hal yang salah. Menjadi hal yang salah jika harapan kita hanya diletakkan atau didasarkan pada kepemilikan belaka. Artinya, kalau seseorang memiliki keinginan akan sesuatu, keinginan itu harus terpenuhi, maka boleh dikatakan,
bahwa harapannya terpenuhi.

Harapan yang hanya didasarkan atau diletakkan pada masalah kepemilikan belaka, akan membuat manusia yang memiliki harapan berada dalam bahaya kekecewaan, sakit hati, marah, kecewa, frustrasi, dan sebagainya, sebab tidak setiap keinginan (keinginan-keinginan) dapat terpenuhi. Sebab di dalam pemahaman iman kristen, harapan selalu diletakkan dalam kerangka ada "Sang penentu pemberi harapan, yaitu Allah.

Oleh sebab itu, di dalam iman Kristen, dalam membicarakan harapan lebih mengarahkan pembicaraan pada "Sang" pemberi harapan daripada membicarakan "kepemilikan" (tercapainya keinginän- keinginan yang ada di dalam harapan).


Oleh sebab itu, yang paling hakiki dari harapan (di dalam iman Kristen) adalah, bahwa orang tidak mengejar dan menuntut jaminan, tidak menetapkan sejumlah syarat untuk tercapainya harapan, tidak meminta jaminan atau tanggungan untuk tercapainya harapan, tetapi meletakkan ketaatannya kepada "Sang" pemberi harapan, yaitu Allah. Berbicara harapan adalah berbicara ketaatan kepada Allah. Ketika orang percaya memiliki harapan (keinginan-keinginan), ia tidak berkonsentrasi pada tercapainya keinginan-keinginan itu, tetapi ia mengkonsentrasikan dirinya pada ketaatannya terhadap Allah. Dia tidak cemas akan apapun hasilnya dari harapannya (keinginan-keinginannya), sebab dia percaya bahwa Allah akan memenuhi janji-janji-Nya dan akan memberikan yang terbaik menurut Allah dan bagi penerima janji Allah (yang memiliki harapan).



Kedua, Harapan yang kreatif yakni dengan menyerahkan seluruh harapan pada kehendak dan kebebasan Allah, maka orang-orang beriman terbebas dari godaan konkritisme (segala sesuatunya harus terjadi dan ada seperti yang diinginkan). Setiap orang percaya diajar dan belajar untuk menerima dan menghargai setiap apapun yang diberikan Allah kepadanya, walaupun tidak seperti yang diharapkan (diinginkannya). Setiap orang percaya diajardan belajar untuk mempertanggungjawabkan setiap pemberian Allah, walaupun tidak sama dengan apa yang diharapkannya (diinginkannya).

Setiap orang percaya diajar dan belajar untuk melihat dan menemukan kebesaran Tuhan dalam setiap pemberian Tuhan, walaupun tidak sama dengan yang diharapkan (diinginkannya). Setiap orang percaya diajar dan belajar untuk melihat dan menemukan dimensi-dimensi lain (dimensi ketuhanan) dari segala sesuatu yang diberikan Tuhan di dalam hidupnya, walaupun tidak sama dengan apa yang diharapkannya (diinginkannya)


Tuhan Yesus Memberkati Dan Mengasihi Anda Senantiasa

Berpengharapan = Mendapat Janji Dari Allah Dan Akan Dijamu-Nya Di Kerjaan Surga Jika Pelita Pengharapanmu Terus Menyala

Mysavior- Hidup Berpengharapan sebagaian besar orang menganggapnya sebagai standar dunia saja sehinga ketika mengharapkan sesuatu tak pernah terwujud dan diterima, sebab berharap pada dunia pada hakikatnya tidak memberi kepastian sama sekali, justru setiap insan acapkali berkata dalam pengharapannya yaitu sebuah ungkapan “mudah-mudahan” akan terjadi.


Ada beberapa contoh sikap dan tindakan hidup dalam pengharapan yang disaksikan oleh Alkitab:

1. Matius 25:1-13; cerita 10 anak dara; menceritakan tentang 5 orang anak
dara, yang setia menanti dalam pengharapan, dengan menjaga agar pelitanya tidak padam.
2. Kesaksian kotbah di bukit, Matius 5:3-12; yang menyaksikan tentang pengharapan kristiani, bahwa yang berbahagia adalah mereka yang berjuang untuk mencapai kebenaran Allah. Mereka yang mendapåt janji akan dijamu di dalam Kerajaan Surga.

Hidup dalam pengharapan adalah sikap dan tindakan hidup yang percaya akan datangnya langit dan bumi yang baru. Sikap dan tindakan pengharapan ini didasarkan pada kuasa kebangkitan Kristus (l Korintus 15:14). Langit dan bumi yang baru adalah suasana hidup dimana segala sesuatu diperbarui oleh kuasa kebangkitan Kristus (Il Petrus 3:13). Hidup dalam pengharapan adalah sikap dan tindakan hidup yang terus-menerus berjuang menuju kesempurnaan Allah. Hidup dalam pengharapan adalah hidup yang terus memandang ke depan, kepada rencana Allah. Hidup dalam pengharapan adalah hidup yang terus-menerus mau memperjuangkan keadilan Allah, kesejahteraan manusia, memberantas segala macam penyakit, dan kebodohan. Hidup yang mengusahakan dan menyatakan syaloom, Kerajaan Allah.

Hidup dalam pengharapan adalah bukan sikap hidup yang melarikan diri dari kenyataan kesulitan hidup sehari-hari. Hidup dalam pengharapan adalah hidup mengatasi kesulitan hidup dengan memperjuangkan tenuujudnya keadilan dan kebenaran Allah, memberi harapan yang nyata kepada manusia dan dunia.

Hidup dalam pengharapan adalah bukanlah hidup yang pesimis terhadap dan menghadapi perkembangan dunia masa kini. Perkembangan dunia justru menjadi alat picu, yang menantang dan mendorong orang percaya untuk mewujudkan pengharapan imannya.

Alkitab menceritakan sebuah kisah yang menarik, tentang 2 (dua) orang pemuda yang berpengharapan. Mereka berpengharapan, bahwa Allah akan terus bekerja untuk umat-Nya. Dalam I Samuel 14, diceritakan dengan sangat jelas, bagaimana bangsa Israel atau pasukan Israel ada dalam keadaan yang menyedihkan. Kereta perang orang Filistin lima kali lebih banyak dari jumlah pasukan Israel. Raja Saul sudah kehilangan kendali, melihat kenyataan itu.

Semua tukang besi bangsa Israel sudah ditangkap oleh bangsa Filistin, sehingga bangsa Israel tidak mungkin lagi menambah jumlah senjata perangnya. Orang-orang Israel, pasukan Israel sedang menantikan kematiannya.


Dalam situasi yang tidak berpengharapan itu, ada Yonathan, anak Saul. la tidak berbuat lain kecuali menghimpun semangat untuk memiliki pengharapan. la mengusulkan pada seorang pemuda (yang membawakan senjatanya) untuk memeriksa pasukan Filistin, dengan harapan, "Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk meno/ong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang" (l Samuel 148.6b). ltulah pengharapan. Bagi orang percaya, pengharapan bukanlah kebodohan. Pengharapan adalah hakikat hidup orang percaya, "Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik daripada Singa yang mati" (Pengkhotbah 9:4).

Tuhan Yesus Memberkati Dan Mengasihi Anda Senantiasa.


4 Sikap Dan Cara Hidup Yang Teguh Berpengharapan Dalam Tuhan

Mysavior-"Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong . Mengapa harus berbahagia?
  • Manusia akan dilepaskan dari kesesakan. Mazmur 46:2 mengatakan demikian: "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti,"
  • Manusia tidak akan mengalami ketakutan (Ibrani 13:6).

Orang yang berbahagia di dalam Tuhan dan selalu mendapatkan pertolongan Tuhan adalah orang-orang yang selalu memiliki harapan.

Harapan untuk memiliki dan mengalami kehidupan yang selalu dijaga dan dituntun ) oleh Tuhan. Matius 6:25-34 mencatat dengan cukup jelas bahwa hidup di dalam dan bersama Tuhan adalah hidup yang selalu ada di dalam harapan:

  • Tidak kuatir apa yang terjadi hari ini, sebab hari ini ada di dalam rencana Tuhan.
  • Tidak kuatir akan apa yang terjadi nanti, sebab Tuhan mengatur dan menjaga setiap orang yang percaya kepada-Nya.


Harapan adalah sikap optimis yang realistis dan bukan mimpi, lika kita nemiliki sikap hidup yang selalu percaya dan mempercayakan segala sesuatu kepada Tuhan (iman = percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan), bahwa Tuhan akan menjadikan segala sesuatu indah, baik menurut rencananya.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:33).

Mengenal Kristus dengan benar adalah sikap hidup yang selalu memiliki harapan. Ibrani 6:19-20, menyaksikan demikian: "Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika la, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya. "

Pengharapan adalah sikap dan cara hidup yang:

1. Selalu berpikir dan bertindak atas dasar bahwa "pasti ada jalan keluar".

Sesulit apapun persoalannya, jalan keluar selalu tersedia. Kesulitan adalah bukan akhir segala-galanya. Kesulitan adalah alat bantu bagi kita untuk menemukan jawaban atau jalan keluar yang terbaik dari setiap masalah yang ada. Kesulitan adalah alat bantu untuk membuka masalah yang ada, supaya menjadi semakin jelas. Kesulitan bukanlah jalan buntu dari masalah. Kesulitan adalah jalan keluar yang tertunda. Yang harus disadari adalah bahwa tidak setiap jalan keluar bisa terlihat atau terbuka dengan mudah. Setalu harus ada usaha untuk membuka dan melihatnya, Tekun dan berdaya juang tinggi.


2. Tekun dan berdaya juang tinggi.

Tekun dan berdaya juang tinggi adalah syarat untuk bisa memiliki pengharapan, pengharapan yang berkemenangan. Satu hal yang wajar, jika seorang atlet harus tekun dalam perfombaan jika ia ingin meraih juara. Juara adalah harapan setiap atlet, yang mungkin dapat dicapai kalau seorang atlet tekun dan berdaya juang tinggi.


3. Sanggup menghadapi segala tantangan kehidupan.

Tantangan adalah sebuah harapan, sebab di balik sebuah tantangan selalu ada makna, hasil, dan sesuatu yang kita dapatkan. Ketika kita ditantang untuk berlomba, kemudian kita memberi respon dengan baik selalu ada jalan keluar, tekun, dan berdaya juang tinggi), maka ada kemungkinan kita akan menjadi juara kalau kita tidak memberi respon atas tantangan itu.

4. Berserah kepada kehendak Tuhan.


Filipi 4:13 menyaksikan kepada kita demikian: "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Ini adalah sikap dan cara hidup yang benar dari orang-orang percaya, yaitu berserah kepada Tuhan. Tuhan mengharapkan penyerahan diri kita kepada-Nya, ketika la memiliki rencana untuk kita. Allah menginginkan agar kita merindukan hubungan yang erat dengan-Nya. Hidup sebagai orang percaya adalah hidup yang bukan hanya untuk mendapatkan sesuatu dari Tuhan, tetapi hidup untuk menyingkirkan segala sesuatu yang tidak perlu, sehingga kita menjadi semakin dekat dengan Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati Dan Mengasihi Anda Senantiasa.

4 Gagasan Iman Dan Beriman Wajib Dilakukan Orang Percaya Dalam Tuhan

Mysavior- Hidup Beriman.Iman dalam bahasa Yunani disebut dengan istilah "pistis" atau "fides" dalam bahasa Latin, dan "faith" dalam bahasa Inggris. Kata iman diartikan sebagai keyakinan dan poncrimaan akan Allah, Iman dimaksudkan untuk menunjukkan adanya hubungan manusia dengan Allah, Hubungan yang didasarkan pada sikap dan tindakan manusia yang percaya dan mempercayakan hidupnya kepada Allah.


Manusia beriman adalah manusia yang mengiyakan, mengamini, menaruh kepercayaan, dan harapan, mengandalkan, berpegang teguh, percaya, dan mempercayakan diri sepenuhnya pada Allah sebagai sumber dan dasar kehidupan, Iman dan beriman dirumuskan juga sebagai menerima segala sesuatu yang diwahyukan Allah. Penerimaan wahyu Allah bukan disebabkan adanya bukti kebenaran akan wahyu Allah oleh akal manusia atau oleh kemampuan ilmu-ilmu lain, tetapi karena hal itu hanya diwahyukan oleh Allah dan disabdakan oleh Allah.

Segi kewibawaan Allah menjadi penentu dalam iman dan beriman. Walaupun segi kewibawaan Allah menjadi penentu, iman dan beriman bukanlah tindakan yang irasional. Iman dan beriman sungguh tindakan yang memiliki sifat intelektual, sebab iman dan beriman merupakan tindakan manusia untuk mengenal Allah sebagaimana Dia hendak dikenal dan yang seharusnya ada. Iman dan beriman menempatkan manusia pada ikatan dengan Allah dan janji-janji-Nya, bertekun dan berharap pada Tuhan dan janji-janji-Nya.

Janji Allah itu dinyatakan dalam diri Yesus Kristus (Yesaya 65:16; Wåhyu 3:14).Sebaliknya, dari Sisi manusia, pemenuhan janji Allah itu disikapi dengan ketaatan dan kesetiaan manusia kepada Yesus Kritus, sebagi perwujudan janji Allah.

Gagasan iman dan beriman mengundang beberapa hal:

a. Penyerahan diri secara total kepada Allah.

Penyerahan diri yang melampaui batas pemikiran dan kemampuan manusia (total berserah). Dalam iman dan beriman dibutuhkan sikap rendah hati.

b. Kesetiaan terhadap Allah.

Kesetiaan manusia tidak hanya berlaku dalam bidang doa, ibadah, dan renungan. Tetapi sungguh dinyatakan dalam keseluruhan hidup manusia sehari-hari, di mana saja dan kapan saja. Kesetiaan adalah sikap untuk selalu memegang kebenaran Allah dalam segala persoalan kehidupam mendasarkan segala sesuatu pada kebenaran Allah.

c. Ketaatan kepada Allah.

Ketaatan adalah kosetiaan dalam mewujudnyatakan kehidupan yang sesuai dengan kehendak dan kebenaran Allah. Hidup iman dan beriman mengharuskan manusia memiliki hidup moral yang kristiani. Hidup iman dan beriman juga mengharuskan manusia memiliki hidup sosial yang baik. Sikap dan tindakan orang beriman harus memiliki hubungan timbal batik yang baik dengan pihak-pihak lain yang ada di sekitarnya. Ketaatan kepada Allah haruslah dapat dirasakan, dilihat oleh sesama sebagai buah- buah ketaatan pada Allah.

d. Pengharapan kepada Allah. 

Mazmur 146:5 mengatakan: "Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya," . mempunyai Allah Yakub sebagai penolong. Ayat ini harus diakui benar, sebab bagaimanapun kepandaian, kehebatan seseorang, maka sekali waktu ia akan membutuhkan pertolongan, kepada siapa pun dan apapun. Ketika mobil rusak, dan seseorang tidak sanggup membetulkan sendiri, maka sekali waktu ia membutuhkan teknisi kendaraan. Ketika seseorang ingin membuat pakaian, ia membutuhkan penjahit yang baik. Ketika seseorang sakit, ia membutuhkan dokter, perawat, dan Obat. Pada suatu saat seseorang pasti akan membutuhkan orang lain sebagai penolong.

Bahkan bukan hanya kepada orang lain atau apapun yang lain. Alkitab membuktikan, bahwa manusia butuh pertolongan Allah, sebab ada kalanya, seseorang atau apapun yang lain, tidak sanggup menolong manusia dari segala kesulitannya. Ibrani 13:6 menyaksikan demikian: "Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: Tuhan adalah penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"

Tuhan Yesus Memberkati Dan Mengasihi Anda Senantiasa.

Cara Mengambil Keputusan Yang Benar Dalam Tuhan

Mysavior- Keputusan selalu mengiringi pikiran, perasaan, langkah dan aksi dan apapun itu dalam lingkup kehidupan manusia. Manusia terbentuk salah satunya adalah karena keputusan yang selalu ada. Keputusan tidak pernah hilang dalam kehidupan manusia. Keputusan menggambarkan kepribadian orang dan memantulkan wujud kehidupan di masa depan yang semakin hari semakin menua.


Keputusan dalam Tuhan adalah keputusan di atas segala galanya. Keputusan mengikuti Tuhan adalah keputusan yang melampaui segala yang keputusan di luar Tuhan. Keputusan mengikuti Tuhan adalah kita masuk ke dalam zona orang yang ditinggikan Allah dan menjadi pemenang di antara yang lain yang tidak mengenal Allah.

Setiap hari kita harus mengambil keputusan, baik besar maupun kecil. Ketika bangun tidur, kita harus memilih untuk segera bangun atau bergolek-golek malas. Setelah bangun, kita bisa memilih berolahraga atau mengerjakan pekerjaan rumah. Di tempat kerja, kita bisa bekerja dengan bersemangat atau bermalas-malasan. Dan seterusnya.

Lukas 25_27-32
Lewi pun bangkit dan meninggalkan segala sesuatu lalu mengikut Dia
Lukas 5:28


Lewi dihadapkan pada dua pilihan Saat Yesus mengajaknya mengikut Dia: tetap di rumah cukai atau meninggalkannya mengikuti Yesus. Lewi memilih yang kedua. Pilihan yang pada awalnya tampak bodoh sekali. Hidupnya sudah enak sebagai pemungut cukai„ ia memiliki banyak uanp. Dengan menjadi murid Yesus, ia harus meninggalkan kenyatanan tersebut dan mengikuti pelayanan Yesus.


Lewi pun harus siap dianiaya karena nama Yesus. Menurut tradisi gereja mula-mula, ia mati sebagai martir dengan cara dipancung di kota Nadabah, Etiopia. la mati bukan sebagai orang berdosa yang tidak mau bertobat, melainkan sebagai martir yang menerima mahkota kehidupan. Bagi Lewi, mengikut Yesus jauh lebih berharga daripada mengumpulkan harta sebanyak mungkin. Keputusan yang tampak bodoh itu ternyata mengarahkannya pada kebenaran.

Setiap keputusan yang kita buat menentukan hidup kita saat ini dan nanti. Kita perlu belajar mengambil keputusan yang sesuai dengan firman Tuhan sehingga kita menjadi semakin serupa dengan Yesus, dan hasil keputusan kita mendatangkan kebaikan. Tetaplah percaya bahwa saat kita bertindak sesuai dengan perintah Tuhan, kita pasti menuai hasil yang baik. Hati-hati dan bijaksana dalam mengambil setiap keputusan karena setiap keputusan membentuk arah dan tujuan hidup kita.

Tuhan Yesus Memberkati dan Mengasihi Anda Selamanya

Perbedaan Kepenuhan Dan Dampak Roh Kudus Secara Permanen Dan Temporal

Mysavior-Kata kepenuhan Roh Kudus memberi kesan seakan-akan Roh Kudus sesuatu yang memiliki volume yang dapat dibaga-bagi. Padahal Roh Kudua adalah pribadi, bukan benda (cair atau padat) yang dapat dibagi-bagi. Perlu dipahami bahwa Roh Kudus adalah cara keberadaan Allah. 



Cara keberadan Allah ini sangat dinamis dan fleksibel. Di perjanjian lama dalam berbagai kasus diungkapkan bagaimana seseorang memenuhi Roh Kudus dengan menifestasinya. Demikian pula dalam perjnjian baru, manisfestasi kepenuhan Roh atas setiap orang buisa berbeda. 

Di perjanjian baru Roh Kudus juga bisa memanifestasikan diri seperti dalam bentuk burung merpati dan lidah api. orang-orang yang dipenuhi Roh Kudus secara temporal juga menampilkan berbagai menifestasi yang tidak ditemukan di perjanjian lama. Manifestasi umat perjanjian baru yang yang dipenuhi Roh Kudus secara temporal bermacam-macam, sesuai dengan karunia yang diberikan kepada masing-masing individu.

Seperti yang telah dijelaskan bahwa ada dua tipe kepenuhan Roh, yaitu secara permanen dan secara temporal. Lebih mendalam dijelaskan di bawah ini mengenai kepenuhan Roh secara temporal dan secara permanen. Kepenuhan Roh secara temporal dengan berbagai menifestasi adalah pekerjaan Roh Kudus sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. 

Biasanya berbeda-beda manifesasi orang yang penuhi Roh Kudus secara temporal. Ketika simson dipenuhi Roh, ia bisa merobek mulut singa. Berbeda dengan saul yang mengalami kepenuhan Roh, ai bisa bertelanjang badan di depan Samuel. Kepenuhan Roh secara temporal ini tidak membuat simson dan saul menjadi orang benar secara permanen. Hal ini member pelajaran yang berharga bahwa orang yang dupenuhi Roh secara temporal tidak menjamin dirinya menjadi dewasa Rohani. 


Terdapat kelompok orang Kristen yang menganggap begitu berharganya pengalaman kepenuhan Roh secara temporal dengan berbagai manifestasinya. Tetapi dikemudian hari, di antara mereka ada yang menjadi orang-orang yang tidak memberkati orang lain, kerena perbuatannya tidak sesuai dengan kesuciahn Tuhan. Kepenuhan Roh secara temporal tidak otomatis membuat seseorang mengenakan kodrat Ilahi. Tetapi kepenuhan Roh secara permanen membuat seseorang mengenakan kodrat ilahi. Tetapi bagaimana pun, pengalaman dipenuhi Roh Kudus secara temporal member kesan yang sangat kuat dalam diri seseorang. Oleh sebab itu hendaknya seseorang tidak merasa puas dengan pengalaman kepenuhan Roh secara tewmporal dengan berbagai karunia yang bisa didemonstrasikan.

Karunia tidak otomatis membuat seseorang dewasa, ironis banyak orang Kristen yang tidak mengenal kenenaran, sehingga mereka hanya suka dengan pengalaman supranatural berkenaan dengan karunia-karunia Roh. Padahal pengalaman tersebut tidak menjamin seseorang menjadi dewasa. Sejatinya, yang harus kita gumuli adalah kepenuhan Roh secara permanen. Kepenuhan Roh secara permanen memiliki manifestasi yang sama. 

Kepenuhan Roh secara permanen bertalian dengan kedewasaan Rohani seseorang. Dimana mereka memiliki kapasitas berjalan dengan Tuhan. Dalam hal ini seberapa seseorang dipenuhi Roh Kudus, perarti pula seberapa jauh atau beberapa dalam seseorangbisa berjalan dengan Tuhan. Kepenuhan Roh secara permanen menentukan kualitas hidup seseorang. Hal ini bukan disebabkan Roh Kudus bisa dibagi-bagi tetapi cara keberadaan dan bekerja Roh Kudus dalam diri setiap orang berbeda-beda. 

Di perjanjian lama ketika musa dipenuhi Roh Kudus, ia membagi Roh Kudus kepada tua-tua Israel. Terkesan Roh Kudus adalah satu pribadi yang tidak dapat dibagi-bagi. Cara keberadaan dalam bekerja Roh Kudus di dalam diri musa dan di dalam kehidupan tua-tua Israel berbeda. Setelah para tua-tua Israel dipenuhi Roh Kudus, tidak ,lama kemudian mereka tidak lagi dipenuhi dengan Roh atau kepenuhan itu hilang. Berbeda dengan yosua yang penuh dengan Roh secara permanen. Roh Kudus tetap memenuhi Yosua, sebab kapasitas diri Yosua lebih dari tua-tua Israel.

Tuhan YESUS Memberkati dan Mengasihi Anda Selamanya

Tanda Baptisan Roh Kudus

Mysavior- Bertalian dengan penuh Roh yang ditulis alkitab, maka dapat disimpulkan pertama, bahwa kepenuhan Roh atas seseorang tidak dapat dipisahkan dari kepasitas orang yang menerima kepenuhan Roh-Nya. Tidak mungkin Tuhan memenuhi Roh secara permanen kepada orang-orang yang hidupnya tidak berkualitas. Dalam perjanjian lama ditemukan orang yang penuh dengan Roh Allah, antara lain Yusuf dan Daniel. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kualitas hidup luar biasa. 


Bukan karena mereka kaya, berpendidikan atau berpenampilan lahirian hebat, tetapi mereka adalah orang-orang sederhana yang memiliki hubungan akrab dengan Tuhan. Yusuf dan Daniel adalah orang-orang yang menghargai kesucian Tuhan. Yusuf, sejak masa mudanya hidup benar dan klimaknya ditunjukkan dengan menolak tawaran kenikmatan dosa seks dari nyonya potifar. Daniel menolak menajiskan dirinya dengan makanan raja.

Kedua, kepenuhan Roh pasti bertalian dengan tugas Bapa. Seperti halnya Yusufdan Daniel, mereka penuh dengan Roh untuk melakukan kehendak dan rancana Bapa. Mereka adalah orang-orang yang mengerti kehendak Bapa dan bersedia untuk mengenapinya. Yusuf harus menyelamatkan mesir dan saudara-saudaranya di kanaan. Daniel harus memberi kesaksian tentang Yahwe kepada bangsa kafir. 

Demikian pula dengan orang percaya di zaman perjanjian baru, mereka dipenuhi Roh Kudus sebagai perlengkapan untuk meneruskan karya keselamatan Allah sampai ke ujung bumi. Tentu kepenuhan Roh-Nya akan dipercayakan kepada mereka yang peduli dengan pekerjaan Tuhan. Bukan orang yang sibuk dengan dirinya sendiri. Kepenuhan Roh bukan hanya untuk kesenangan pribadi atau sekedar gagah-gagahan.Ketika Roh Allah menghinggapi seseorang, tentu memiliki rencana Bapa, yaitu agar rencana Bapa digenapi.

Tidak banyak orang yang peduli dengan hal kepenuhan Roh. Manusia sudah makin jauh dari Tuhan, bahkan orang-orang yang ada di dalam gereja merasa bahwa penuhan Roh hanya untuk mereka yang aktif dalam kegiatan gereja. 

Pengertian ini salah. Tuhan menghendakiagar kita semua penuh Roh. Paulus menasehati agar orang percaya mengalami kepenuhan Roh. Dalam teks ini terdapat catatan penting bahwa kepenuhan Roh dibicarakan berkenaan dengan dunia akhir zaman yang jahat sekali. Di tengah dunia yang jahat ini, orang percaya harus mengerti kehendak Tuhan. Sebagai kontrasnya, Paulus mengatakan agara orang percaya tidak mabuk oleh anggur. Tidak mabuk oleh anggur maksudnya agar orang percaya dalam keadaan siuman untuk hidup seturut kehendak Allah dan dapat mengontrol diri dengan saksama.


Apa yang dikemukakan dalam kisah Para Rasul pada umumnya adalah fenomena kepenuhan Roh secara temporal, hal itu juga berkenaan dengan pentahbisan gereja. 

Biasanya kepenuhan Roh secara temporal ini disertai tanda-tanda karunia Roh yang spektakuler. Hal ini sangat dibutuhkan pada gereja mula-mula sebagai tanda bahwa Tuhan menghadirkan gereja-Nya di tengah-tengah dunia. Seiring dengan berjalannya waktu, kepenuhan Roh yang dikehendaki oleh Allah adalah kepenuhan Roh secara permanen. 

Hal ini akan menghasilkan kepekaan untuk mengerti kehendak Allah dan melakukan kehendak Allah. Kualitas orang yang dipenuhi Roh secara permanen ini pasti dapat terlihat oleh semua orang disekitarnya. Dengan demikian ia akan efektif sebagai saksi Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati Dan Mengasihi Anda Senantiasa.

Ciri – Ciri Kepenuhan Roh Kudus Yang Sesungguhnya Berdasarkan Kebenaran

Mysavior- Kepenuhan Roh Kudus adalah tema yang sudah sangat popular di kalangan gereja pentakosta dan selalu up to date. Tetapi tema ini juga terus menjadi polemic yang tidak pernah berhenti. Namun demikian, di antara gereja-gereja ini pun belum ada kesesuaian paham. Di antara mereka pun terjadi perdebatan sekitar pokok tersebut, hingga hari ini.



Hal dipenuhi Roh Kudus mendapat tempat utama dalama pengajaran gereja-gereja aliran pentakosta dan karismatik. Kalimat kepenuhan Roh adalah kalimat yang sangat populer yang sering diperdengarkan. Mereka pada umumnya merindukan kehidupan yang dipenuhi oleh Roh Kudus.

Tidak sedikit yang berasumsi bahwa kepenuhan Roh Kudus – yang dimanifestasikan dengan tanda-tanda ajaib- yang diberikan kepada mereka merupakan puncak dari kedewasaan Rohani daan ciri dari seorang Kristen yang dewasa. Karena asumsi ini, maka orang berusaha untuk menyusun ciri-ciri seorang yang ada dalam kepenuhan Roh Kudus dan berusaha memperagakan. Hal ini akan menyebabkan munculnya menifestasi Roh Kudus palsu demi sebuah reputasi, agar dirinya dianggap sebagai seorang telah memiliki kepenuhan Roh.

Apa yang dimaksud dengan kepenuhan Roh Kudus? 

Kata kepenuhan dalam bahasa Ibraninya adalah nuwach. Kata ini berarti juga berbaring atau menempatkan diri. Dalam bahasa Yunani adalah pletho . Kata yang sejajar dengan ini adalah pleroo . Kata ini juga berarti “menjadi penuh” atau melengkapi. Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang memiliki cara berpikir seperti Roh Kudus. Mereka adalah orang-orang yang hidupnya benar-benar seirama dengan Roh Kudus.

Tentu saja dalam seluruh perbuatan mereka nyaris tidak didapati cacat dan celanya. Orang percaya yang penuh dengan Roh Kudus adalah orang-orang yang cerdas dalam bertindak dan mengambil keputusan. Inilah yang juga disebut sebagai buah Roh.karunia Roh dapat dipalsu, tetap bua Roh tidak dapat dipalsu.

Dalam perjanjian lama terdapat kisah mengenai orang-orang yang mengalami kepenuhan Roh Kudus. Manisfestasi mereka pun bermacam-macam. Tetapi dari sekian banyak peristiwa dalam perjanjian lama yang mengisahkan mengenai kepenuhan Roh, dapat dibagi menjadi dua tipe. Pertama, kepenuhan Roh secara temporal dengan tanda-tanda fisik secara temporal.


Hal ini terjadi dalam banyak peristiwa yang ditulis dalam bilangan 11:25-26; 1Samuel 10:5-6; 10-13; 19:29-24 dan lain sebagainya. Tanda-tanda kepenuhan ini nyta dapat disaksikan sehingga orang dapat menyimpulkan bahwa mereka kepenuhan Roh. Kepenuhan Roh kelompok ini tidak menjamin manusianya menjadi unggul. Seperti misalya saul, ia juga kepenuhan Roh tetapi akhirnya ia menjadi orang yang tertolak.

Kedua, kepenuhan Roh secara permanen. Tanda-tanda ini tidak Nampak secara nyata dan spektakuler, tetapi buah kehidupan dari orang-orang seperti ini akan Nampak dari keunggulan prestasi hidup mereka. Orang-orang yang di kenal penuh dengan Roh Allah adalah Yusuf, Musa, Yosua, Samuel.

Dalam perjanjian baru juga kita peroleh kisah mengenai orang-orang yang dipenuhi Roh. Dalam zaman sebelum pentakosta, ada orang-orang yang dipenuhi Roh Kudus antara lain Elisabet, Zakharia, Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus sendiri.setelah kenaikan Tuhan Yesus, tercatat peristiwa-peristiwa mengenai kepenuhan dengan Roh ini antara lain dalam kisah Para Rasul 4:13, yaituketika peristiwa pantekosta.

Tercatat pula orang-orang yang dikatan oleh Firman Tuhan sebagai penuh dengan Roh, antara lain murid-murid Tuhan Yesus pada hari penuangan Roh Kudus, stefanus, Paulus, Barnabas. Dalam Kisah Para Rasul, peristiwa kepenuhan Roh hamper selalu disertai dengana tanda-tanda. Tetapi di zaman sebelum pentakosta, kepenuhan Roh tidak ditandai dengan hal-hal tersebut. Sebenarnya tanda luar biasa di hari pentakosta pertama di Yerusalem hendak menunjukkan keabsahan peristiwa tersebut berasal dari Allah. Dari hal ini nyata bahwa Tuhan yang mentahbiskan gereja-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati Dan Mengasihi Anda Senantiasa !

Tanggung Jawab Menerima Baptisan Roh

Mysavior-Sekarang kita harus mulai menempatkan baptisan Roh Kudus secara proporsional. Baptisan Roh Kudus membawa orang percaya kepada proses kehidupan berjalan dalam Roh atau dipimpin oleh Roh Allah. Ini berarti orang percaya harus berusaha untuk merubah karakter agar dapat berjalan seirama dengan Tuhan.


Orang percaya yang harus menyesuaikan diri dengan Allah, bukan sebaliknya. Ini berarti atau perjuangan untuk menjadi sempurna, dan memang inilah maksud Roh Kudus diberikan, yaitu agar kita sempurna menjadi corpus delicti. Jadi, orang percaya pasti memiliki Roh Kudus yang menempatkan dirinya dalam perjuangan dikembalikannya ke rancangan semula Allah yaitu menjadi serupa dan segambar dengan Allah. Dalam hal ini sangatlah jelas bahwa Roh Kudus dianugerahkan kepada orang percaya agar proses keselamatan-yaitu dikembalikannya manusia kepada rancangan Allah semula-dapat terealisir.

Orang percaya harus dewasa, artinya percaya bahwa Roh Kudus sudah dicurahkan sebagai baptisan bagi gereja-Nya. Dalam menjalani hidup sebagai orang percaya, yang penting bukan karunia-karunia-Nya, tetapi bagaimana berjalan dengan Tuhan untuk memperoleh buah Roh. Sebab kalau kita sungguh-sungguh memburuh buah Roh- di antaranya kasih- maka karunia-karunia Roh Kudus sesuai dengan kebijaksanaan dan kedaulatan Allah, pasti diperlengkapi untuk setiap orang, bagi pelayanan pekerjaan-Nya.

Pernyataan ini bukan berarti menolak peranan karunia di dalam kehidupan orang percaya. Karunia harus menjadi karunia di dalam kehidupan orang percaya. Karunia harus menjadi bagian hidup orang percaya yang tidak terpisahkan. Dalam menjalankan pelayanan pekerjaan Tuhan atau meneruskan karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus agar sampai ke ujung bumi, orang percaya membutuhkan karunia. Karunia adalah satu-satunya sarana dan potensi untuk memberitakan injil dan membangun jemaat. Tetapi harus tetap diingat bahwa karunia bukanlah tanda kedewasaan Rohani. Ini berarti orang yang dapat mendemonstrasikan karunia berarti belum tentu sudah dewasa dan hidup berkenan di hadapan Tuhan.

Tuhan Yesus menyatakan bahwa ada orang-orang yang telah mendemonstrasikan karunia-karunia Roh, tetapi tidak melakukan kehendak Bapa, pada akhirnya mereka ditolak untuk masuk kerajaan surga. Penyimpangan dimana fungsi Roh Kudus dipahami salah satu diselewengkan, akan mengakibatkan fokus yang benar menjadi bergeser dan bisa sampai taraf menjadi sesat. Harus diingat bahwa karya Roh Kudus berfokus pada keselamatan.


Dalam proses keselamatan tersebut, memahami injil adalah hal yang paling utama, sebab injil adalah kuasa Allah yang menyelamatkan. Orang percaya harus bekerja keras menggunakan akal budi yang dipimpin oleh Roh Kudus guna dapat mengerti Firman Tuhan. Tanpa kecerdasan dari pengertian terhadap kebenaran Firman Tuhan, seseorang tidak dapat berjalan seiring dengan Tuhan. Tanpa mengerti kebenaran seseorang tidak dapat berjalan dengan Roh Kudus.

Ini sama artinya tidak bisa digarap oleh Roh Kudus. Pengertian terhadap kebenaran akan membuat seseorang stabil, tidak jatuh bangun dan menjadi suam-suam. Pengertian akan kebenaran akan memerdekakan, artinya membuat seseorang tidak menjadi duniawi tetapi Rohani dan tidak mencintai dunia tetapi mengasihi Tuhan. Mereka akan bertumbuh dalam kesempurnaan Kristus, memindahkan hati kekerajaan surga dan nyata-nyata menjadi garam dan terang dunia.

Bahasa Roh dan karunia-karunia lain tidak bisa menggantikan kerja keras masing-masing individu untuk mencapai kedewasaan penuh dalam Tuhan. Karunia-karunia Roh memiliki tempat penting dalam kehidupan, tetapi setiap orang percaya memiliki bagian yang harus dipenuhi yaitu bekerja keras untuk belajar Firman Tuhan agar dapat memahaminya dengan benar.

Ini adalah bagian yang juga sangat penting tidak bisa digantikan oleh siapa pun, kecuali manusia itu sendiri. Dengan kata lain, orang percaya harus berjuang bekerja sama dengan Roh Kudus untuk dikembalikan ke rancangan semula Allah. Dalam hal ini Tuhan tidak dapat menyelamatkan orang yang tidak bersedia bekerja keras berkolaborasi dengan Roh Kudus.

Tuhan Yesus Memberkati dan Mengasihi Anda Senantiasa !!!

Mengenakan Kerendahan Hati Adalah Syarat Diangkat Dan Ditinggikan

Mysavior- Sebagai orang percaya tidak cukup menjadi anak Tuhan dan menerima berkat Tuhan dan menikmatinya sendiri. Kita hidup harus menjadi orang yang rendah hati dalam menjalankan hidup kita di dunia. Hidup di dunia ini hanya sementara dan tidak satupun yang perlu kita sombongkan dalam hidup ini.


Sekalipun kita punya Tuhan yang maha baik dan menyediakan segalanya tapi Allah Yesus kita datang ke bumi untuk merendahkan hati demi satu tujuan yang maha dasyat yaitu menyelamatkan semua umat manusia dari segala dosa.

Sebagai Bahan Renungan Kolose 3:5-7...Kenakanlah belaskasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran (Kolose 3:12)

Banyak orang berpendapat bahwa pakaian itu mengekspresikan kepri- badian seseorang. Perempuan atau pria yang berpakaian rapi adalah pribadi yang rapi dalam bekerja. Orang menilai pakaian sebagai simbol prestise sosial.

Tak heran kalau pakaian bermerek, modis, dan mahal merasuki masyarakat kelas atas. Tak terkecuali pakaian dinas, seragam militer, atau jas berdasi, itu semua memancarkan simbol kekuasaan di masyarakat.

Rasul Paulus termasuk orang yang memperhatikan pakaian. la menganalogikan sikap kita seperti pakaian Kepada jemaat di Kolose, ia berpesan agar orang-orang pilihan Allah mengenakan belas kasihan, kemurahan, kelemahlembutan, dan kesabaran, termasuk "mengenakan kerendahan hati". Paulus menggunakan kata mengenakan sebab, seperti pakaian yang membalut tubuh, demikianlah kerendahan hati membalut kehormatan, kebanggaan, dan harga diri. Tanpa kerendahan hati, harga diri segera menjelma menjadi keangkuhan, kesombongan, dan kecongkakan. Namun tanpa harga diri, kerendahan hati menjadi sikap apatis dan puas diri.


Mengenakan kerendahan hati artinya kita peduli terhadap kebutuhan, perasaan, dankelemahan orang lain. Kita bisa menahan diri untuk tidak cepat menghakimi atau melabrak kesalahan orang lain. Kita tidak memegahkan diri dengan berdalih sebagai pihak yang benar dan jujur. Kita tidak mudah marah, dendam, atau pahit hati ketika dirisak, diperlakukan kasar atau tak senonoh.

Itu semua tindakan yang dibalut oleh kerendahan hati. Akankah kita mengenakannya hari ini?

Setiap hari mendekatkan diri kepada Tuhan adalah cara terbaik untuk mencapai kerendahan hati.

Tuhan Yesus Memberkati !