MEMANDANG DENGAN PENGHARAPAN

Setiap manusia harus butuh pandangan dan pengharapan di dalam hidupnya. Hidup manusia tanpa harapan adalah tidak terarah bahkan membawa kita ke dunia keputus-asaan. Hidup tanpa pandangan yang jelas akan kehilangan sasaran hidup kita menuju pengharapan yang sudah disediakan kepada kita oleh Tuhan. 
 
 
Memandang dengan pengharapan adalah sebuah ikatan atau kesatuan yang padu yang tidak bisa dihilangakan dalam hubungan kita kepada Allah. Memandang tanpa harapan akan sia-sia dan pengharapan tanpa memandang adalah juga sia-sia. Artinya hidup kita harus sejalan dengan sudut pandang Tuhan dan berjalan dalam pengharapa yang penuh kepastian yang jelas dan bisa kita rasakan.

Baiklah marilah kita membaca sebuah atikel sederhana di bawah untuk memperkuat padangan dan pengharapan kita kepada Tuhan !

Matanya memandang pepohonan yang tampak gundul di musim dingin, tetapi karena pikirannya dikaburkan oleh penyakit Al-zheimer, ia mengira pepohonan itu sudah mati. “seharusnya ada orang yang menebung pohon-pohon itu,” demikian ujarnya setiap hari. “mereka tidak akan tumbuh lagi.”

Betapa sering kita melihat keadaan yang “gersang” dengan pikiran yang dikaburkan oleh pengalaman dan kekecewaan masa lalu. Kita mungkin melihat konflik pada suatu jalinan persahabatan, pernikahan, keluarga, dan berkata pada diri sendiri, “tebang saja. Lepaskan ikatannya. Putuskan. Taki ada harapan lagi !” namun Allah ingin kita memandang dengan pengharapan karena adanya hadirat dan kuasaNya. Kita tidak dapat membawa “kehidupan” pada situasi yang tampak sia-sia ini, tetapi dia mampu.

Janji Allah kepada Abraham bahwa ia akan memiliki seorang putra tampak seakan menguap bersama berlalunya waktu. Sarah, istrinya, mandul dan tubuhnya sendiri sudah sangat lemah karena usianya telah mencapai seratus tahun (Roma 4 : 19 ; Ibrani 11 : 11 – 12). Namun Abraham mempercayai Allah, yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firmanNya apa yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa “(Roma 4 : 17 – 18).

Situasi gersang dan tanpa pengharapan masam apa yang anda lihat hari ini ? jangan mempercai apapun yang dikatakan pikiran anda mengenai hal itu. Sebaliknya, mintalah pada Allah mata iman yang memandang dengan pengharapan.

Tuhan Yesus memberkati ! Damai, Kasih dan Kesejahteraan adalah milik kita yang Tuhan berikan amin !

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »