Ijinkan saya mengajukan sebuah pertanyaan lain :
Mengapa Jum’at Agung. Hari tatkala Yesus digantung di atas kayu salib disebut “Agung” ? bahkan para pengejek yang ada di situ menantang, “ Ia raja Israel ? baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepadaNya.” (Matius 27 : 42). Namun, Yesus tidak menanggapi mereka. Penulis Philip Yancey menggambarkannya sebagai “masa tanpa mujizat.” Jika sekiranya pada saat itu suatu mujizat terjadi, mungkin istilah “Agung” tidak akan tepat digunakan.
Sebenarnya Yesus tak pantas disalibkan. Namun, Allah, sesuai dengan tujuan-Nya yang penuh kasih, menggunakan penderitaan yang harus ditanggung Yesus untuk memenuhi kebutuhan utama kita, yaitu “diperdamaikan dengan Allah melalui kematian anakNyaa” (Roma 5 : 10). Itulah sebabnya hari yang mengerikan itu disebut “Agung”
Apakah anda amerasa bahwa mujizat merupakan satu-satunya pengharapan anda untuk dapat menyaksikan kebaikan Allah ? renungkanlah apa yang telah Kristus lakukan sekalipun lewat penderitaan, Dia menggenapi rencana keselamatan. Renungkan pula bahwa Jum’at Agung merupakan hari Kristus yang “tanpa mujizat.” Suatu saat anda akan mampu melihat kembali masa-masa kelam dalam hidup anda dan dengan jujur menyebutnya “baik.”
Itulah Allah disebut Allah yang Dasyat dan Agung. Sebagai orang percaya dalam Dia sebaiknya marilah kita terus mengagungkan namaNya. Nama di atas segala nama dan keagungan di atas keagungan adalah milikNya. Oleh karena itu, sebesar apapun masalah dan penderitaan anda maka keagungan Allah telah berkuasa untuk selamanya. Tuhan itu sungguh mengasihi kita umat percaya bahkan orang yang yang tidak percaya sekalipun Tuhan Yesus tetap mengasihi. Janganlah memanfaatkan makna dari pernyataan bahwa Allah itu Maha Pemurah dan Baik dan Kasih artinya tidak ada pembanding di jagad raya ini. Jangan sekali-sekali memanfaatkan maksudnya yang maha di atas segala maha. Sebab manusia terkandang menganggap hidup ini selalu diberi pengampunan dan kasih dalam segala sesuatu pelanggaran kejam apapaun yang kita lalukan di hahadapanNya yang Kudus. Sekali lagi jangan !
Allah itu bisa marah bahkan murkaNya bisa melebihi dunia ini. oleh karena itu, jangan sampai kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita adalah disia-siakan. Sebab bila kesempatan yang Tuhan berikan sempurna itu disia-siakan maka secara tak langsung kita berkata bahwa Tuhan disia-siakan.
Tuhan memberkati, salam damai dan kasih dalam Tuhan