SEBENARNYA ANDA MEMILIKI DOA DISAAT KETIDAKMUNGKINAN

Setiap saat detik kehidupan kita selalu diperhadapkan dengan situasi. Situasi yang variatif sering kita lihat bahkan kita alami secara pribadi. Namun ada situasi tertentu dimana setiap anak-anak Tuhan tahan atau putus atas dalam mengatasinya. Situasi kepahitan, masalah finansial, masalah keluarga, masalah pendidikan berbagai macam. 
 
 
Orang pada zaman sekarang semakin jauh dengan Tuhan, sehingga saat masalah kecil, apapun dianggap besar dan sebagai solusinya mengikuti pengaruh orang yang belum terubahkan hidupnya dalam Tuhan, mengikuti suara hati dimana ia mengarahkan. Angin yang berhembus di puncak gunung akan mampu mengarahakan pohon besar itu mengikutinya. Kenapa demikian ? karena pohon itu tidak punya kekuatan untuk mempertahankan kemandiriannya. Alasanya yang tepat yaitu karena ketika kita sudah angkat oleh Tuhan pasti sudah pasti juga banyak, pengaruh dan hasutan dari lingkungan sekitarnya sehingga apa yang Tuhan sudah berikan kepadanya tidak bisa dipertahankan.
Marilah kita saksikan dan baca dengan seksam kisah di bawah ini sebagai pendukung dari topik di atas !

Keputusasaan. Itulah yang saya dapatkan pada lelaki tua penuh kepahitan yang berkata kepada saya, jangan berusaha membuat saya bertobat dan jangan berdoa bagi saya. Jika saya mati nanti, satu-satunya tempat yang akan saya tuju adalah dua meter di bawah tanah.”

Laki-laki tua itu membutuhkan pengharapan. Orang-orang yang hampir menyerah dapat menemukan pengharapan. Dan pengharapan itu hanyalah sejauh doa.

Seorang pendeta berjumpa seorang ibu dari tiga anak kecil ketika mengunjungi sebuah rumah sakit. Suaminya sedang sekarat karena luka-luka yang dideritanya dalam kecelakaan mobil, dan ibu itu tidak memiliki siapapun yang dapat dimintai tolong. Ketika pendeta menjelaskan rencana Allah tentang keselamatan, ibu itu mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Kemudian ia ikut berdoa dan percaya kepada Yesus. Ia belum tahu apa yang akan terjadi, tetapi doanya yang penuh iman telah memberinya pengharapan. Kini, melalui teman-teman Kristennya yang baru, Allah memeliharanya.

Dalam ratapan 2, situasinya tampak tak berpengharapan. Jalan-jalan yerusalem dikotori oleh mayat-mayat korban yang dibantai para penyerbu babel. Tak ada makan bagi yang hidup. Tetapi sedikit orang yang selamat itu ternyata memperhatikan panggilan nabi untuk bertobat dan berdoa (ayat 19). Kita tahu dari sejarah bahwa keadaan menjadi lebih baik dan akhirnya pembuangan itu berakhir.


Apakah situasi anda tampak tak berpengharapan ? jangan takut ! selama anda memiliki doa, anda memiliki pengharapan yang nyata.

Tuhan Yesus memberkati ! Damai, Kasih dan Kesejahteraan bagian kita orang percaya, amin !

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »