Mysavior-Membicarakan remaja adalah membicarakan perkeinbangan kehidupan dan kepribadian manusia secara khusus. Masa remaja adalah masa pertumbuhan atau perkembangan khusus. Masa remaja adalah sebuah masa, dimana seseorang sedang berada dalam masa peralihan, yaitu masa perkembangan dari seorang anak menuju kepada seorang dewasa. Remaja adalah kelompok yang bukan anak tetapi belum dewasa.
1. Dari Sisi umur, masa remaja adalah masa antara 12-16 tahun, atau bahkan ada yang membaginya dari 12-21 tahun.
2. Secara fisik, mereka mengalami peftambahan berat badan dan tinggi badan yang lebih cepat dibandingkan pada masa anak-anak.
3. Dari Sisi seksualitas, terjadinya pertumbuhan hormonal, yang mempengaruhi proses perkembangan karakteristik kelamin primer dan karakteristik kelamin sekunder. Disebut karakteristik kelamin primer karena berhubungan dengan organ badan yang langsung berhubungan dengan alat-alat persetubuhan dan proses produksi.
Misalnya:
a. Untuk remaja laki-laki akan mengalami pengeluaran sperma dan menegangnya alat kelamin pada saat-saat tertentu.
b. Untuk remaja wanita, akan mengalami loncatan sel telur (ovulasi), menstruasi.
Disebut karakteristik ke/amin sekunder, karena tidak langsung berhubungan dengan alat persetubuhan dan proses produksi. Misalnya:
a. Tubuh menjadi lebih jantan, terutama bertambah lebarnya bagian bahu.
b. Suara menjadi lebih besar.
c. Tumbuh rambut: kumis, janggut, rambut pada kaki, ketiak, dan alat kemaluan.
Sedangkan pada wanita, secara khusus akan terbentuk bentuk-bentuk tubuh yang sesuai dengan ciri khas kewanitaan, terutama pada paha, pantat, lengan atas, dan dada.
4. Dari Sisi intelektualitas, dalam usia remaja mulai berkembang kemampuannya untuk menangkap arti fundamental (dasar) suatu objek. Seorang remaja tidak akan puas dengan hanya melihat sesuatu dari Sisi luarnya saja, atau melakukan sesuatu tanpa alasan yang jelas. Mencari-cari alasan, mencari-cari sebab-akibat, mencari arti/makna sesuatu, mencari-cari tujuan atau fungsi sesuatu adalah kecenderungan intelektualitas remaja. Remaja mulai mampu mempertanyakan arti keadilan, kebenaran, makna hidup,
sehingga timbul keraguan tentang adanya Tuhan, adanya diri sendiri, adanya segala sesuatu. Remaja mulai mampu berpikir abstrak.
5. Dari Sisi emosionalitas, dalam usia remaja seringkali muncul konflik- konflik batin dan kekaburan identitas. Perasaan belum matang dan belum mapan membawa mereka ke dalam kegelisahan-kegelisahan. Timbul rasa tertekan, kesal, ingin marah, mudah tersinggung, canggung dalam pergaulan. Semua itu terjadi, karena remaja ada dalam masa transisi. Remaja ada di antara 2 kutub, yaitu kutub masa anak-anak yang akan segera ditinggalkannya dan kutub masa dewasa yang segera akan dimasukinya.
6. Dari Sisi sosialitas, lingkup interaksi remaja yang semula hanya terbatas dalam hubungannya dengan orang tuadan keluarga, mereka mulai mengembangkan hubungan sosialnya dengan tetangga dan teman-teman sekolahnya. Lingkup pergaulan remaja mulai semakin meningkat dan bertambah luas. Ciri khas mereka adalah, mulai tertarik dengan lawan jenis. Perasaan cinta mulai tumbuh dengan subur. Walaupun penuh dengan pergumulan, penuh dengan gejotak, penuh dengan tantangan, karena mereka ada di dalam masa kritis, mereka tidak boleh putus asa menghadapi persoalan-persoalan mereka. Justru karena mereka diperhadapkan dengan berbagai pilihan, persoalan, pertanyaan, mereka harus kreatif menentukan sikapnya.
Mereka harus berani mengambil sikap dan tindakan yang benar dan bertanggung jawab atas pilihannya, walaupun kadangkala bertentangan dengan kenyataan yang ada. Mereka harus memiliki råsa optimis, bahwa apa yang telah dipilihnya atau telah diputuskannya adalah apa yang terbaik untuk dirinya, setelah mempertimbangkan pilihannya itu dari berbagai sisi. Optimis, bahwa pilihannya adalah pilihan yang akan memberikan masa depan hidup yang baik. Optimis, karena pilihannya adalah pilihan yang membuktikan kedewasaan dan kematangannya dalam berpikir, bersikap, dan bertindak dalam iman dan pengharapan.
7. Dari Sisi religiositas, masa remaja mulai menanyakan secara kritis adanya Tuhan. Apakah Tuhan itu ada? Bila ada mana buktinya? Mengapa Tuhan membiarkan kejahatan dan penderitaan, jika la Mahakuasa Mahacinta, dan Mahaadil? Remaja selalu menginginkan alasan-alasan yang masuk akal atas semua hal yang ditanyakannya. Menyadari keberadaannya itu, seorang remaja sangat membutuhkan iman dan pengharapan. Membutuhkan iman, karena masa pertumbuhan yang sedang dijalaninya membutuhkan landasan yang kokoh, supaya terbentuk kepribadian yang matang dan dewasa. Membutuhkan pengharapan, karena remaja perlu diyakinkan, bahwa bersama dengan Tuhan dan di dalam iman yang benar, mereka akan sanggup mencapai tingkat kepribadian yang matang dan dewasa.